Kupang (ANTARA) - Wali Kota Kupang Jefrison Riwu Kore berkomitmen untuk mengoptimalkan pengelolaan air bersih dari Kali Dendeng guna memenuhi kebutuhan air baku bagi masyarakat di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Persoalan air bersih masih menjadi momok bagi warga di Kota Kupang. Karena itu, kami tetap berkomitmen untuk menuntaskan persoalan keterbatasan air bersih ini secara serius," kata Jefrison Riwu Kore di Kupang, Jumat (2/8).
Ia mengatakan hal itu terkait upaya pemerintah dalam mengatasi persoalan air bersih yang terus mendera masyarakat Kota Kupang. Saat musim kemarau tiba, warga Kota Kupang mulai mengalami kesulitan untuk mendapatkan fasilitas air bersih.
Menurut dia, kebutuhan air bersih masyarakat Kota Kupang mencapai 800 liter/detik, namun yang mampu dipenuhi PDAM Kota Kupang dan Kabupaten Kupang saat ini hanya 140 liter/detik dari sebelumnya hanya mampu memproduksi 80 liter/detik.
"Sumber air bersih di Kota Kupang sangat terbatas dengan produksi hanya mampu 140 liter/detik. Belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi semua masyarakat Kota Kupang," katanya.
Baca juga: PDAM identifikasi sumber air bersih bagi warga Kota Kupang
Ia mengatakan, Pemkot Kupang akan mengoptimalkan beberapa sumber air bersih di daerah ini seperti Kali Dendeng dan beberapa sumber air bersih di Manulai II untuk mengatasi kekurangan air bersih saat musim kemarau tiba melanda wilayah kota.
Dia mengatakan, keterbatasan air bersih yang mendera masyarakat Kota Kupang dapat teratasi apabila pengelolaan bendungan Tilong di Kabupaten Kupang diserahkan kepada Pemkot Kupang.
"Kami masih berupaya melakukan pendekatan dengan pemerintah NTT agar pengelolaan air bendungan Tilong diserahkan kepada PDAM Kota Kupang sebagai upaya mengatasi kekurangan air bersih masyarakat di ibu kota provinsi NTT ini," katanya.
Kendati telah membangun kerja sama dengan PDAM Kabupaten Kupang untuk pengelolaan air bersih secara bersama di daerah, namun ternyata belum mampu mengatasi kekurangan air bersih yang dialami masyarakat Kota Kupang.
"Pada musim kemarau debit air pada sejumlah sumber air bersih di Kota Kupang mengalami penurunan yang sangat drastis sehingga PDAM Kota Kupang harus melakukan pengurangan distribusi air bersih kepada masyarakat dengan sistem penjatahan," demikian Jefrison Riwu Kore.
Baca juga: Warga Serahkan Sumber Air Kepada Pemerintah
Baca juga: Pemkot Kupang Serahkan 21 Sumber Air Bersih
"Persoalan air bersih masih menjadi momok bagi warga di Kota Kupang. Karena itu, kami tetap berkomitmen untuk menuntaskan persoalan keterbatasan air bersih ini secara serius," kata Jefrison Riwu Kore di Kupang, Jumat (2/8).
Ia mengatakan hal itu terkait upaya pemerintah dalam mengatasi persoalan air bersih yang terus mendera masyarakat Kota Kupang. Saat musim kemarau tiba, warga Kota Kupang mulai mengalami kesulitan untuk mendapatkan fasilitas air bersih.
Menurut dia, kebutuhan air bersih masyarakat Kota Kupang mencapai 800 liter/detik, namun yang mampu dipenuhi PDAM Kota Kupang dan Kabupaten Kupang saat ini hanya 140 liter/detik dari sebelumnya hanya mampu memproduksi 80 liter/detik.
"Sumber air bersih di Kota Kupang sangat terbatas dengan produksi hanya mampu 140 liter/detik. Belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi semua masyarakat Kota Kupang," katanya.
Baca juga: PDAM identifikasi sumber air bersih bagi warga Kota Kupang
Ia mengatakan, Pemkot Kupang akan mengoptimalkan beberapa sumber air bersih di daerah ini seperti Kali Dendeng dan beberapa sumber air bersih di Manulai II untuk mengatasi kekurangan air bersih saat musim kemarau tiba melanda wilayah kota.
Dia mengatakan, keterbatasan air bersih yang mendera masyarakat Kota Kupang dapat teratasi apabila pengelolaan bendungan Tilong di Kabupaten Kupang diserahkan kepada Pemkot Kupang.
"Kami masih berupaya melakukan pendekatan dengan pemerintah NTT agar pengelolaan air bendungan Tilong diserahkan kepada PDAM Kota Kupang sebagai upaya mengatasi kekurangan air bersih masyarakat di ibu kota provinsi NTT ini," katanya.
Kendati telah membangun kerja sama dengan PDAM Kabupaten Kupang untuk pengelolaan air bersih secara bersama di daerah, namun ternyata belum mampu mengatasi kekurangan air bersih yang dialami masyarakat Kota Kupang.
"Pada musim kemarau debit air pada sejumlah sumber air bersih di Kota Kupang mengalami penurunan yang sangat drastis sehingga PDAM Kota Kupang harus melakukan pengurangan distribusi air bersih kepada masyarakat dengan sistem penjatahan," demikian Jefrison Riwu Kore.
Baca juga: Warga Serahkan Sumber Air Kepada Pemerintah
Baca juga: Pemkot Kupang Serahkan 21 Sumber Air Bersih