Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Wayan Darmawa mengemukakan pengembangan kawasan wisata Pantai Liman di Pulau Semau, Kabupaten Kupang akan selesai pada Oktober 2019.
“Khusus untuk Pantai Liman kami targetkan selesai pengembangan Oktober sehingga fasilitas seperti penginapan bisa disewakan untuk kegiatan festival di Pulau Semau,” katanya di Kupang, Jumat (2/8).
Ia mengatakan, pemerintah provinsi telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp1,2 miliar lebih untuk pengembangan kawasan wisata Pantai Liman yang terletak di Pulau Semau itu.
Di kawasan itu, lanjutnya, akan dibangun sejumlah fasilitas pendukung seperti penginapan, restoran, dan lopo-lopo (rumah kecil yang dibangun dengan kayu beratap alang-alang, red, yang dikerjakan kelompok masyarakat setempat.
Wayan mengatakan, pihaknya juga segera mengusulkan pengadaan listrik untuk kawasan wisata itu kepada pihak PT PLN setempat. “Sementara listrik permanen pasti akan mendapatkan prioritas, termasuk jalan dan air bersih karena destinasi ini bagian dari prioritas pembangunan pemerintah provinsi,” katanya.
Ia menambahkan, Pantai Liman merupakan salah satu dari tujuh kawasan wisata yang menjadi prioritas pembangunan pemerintah provinsi pada 2019.
Enam kawasan wisata lain di antaranya, Fatumnasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Perairan Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao, Wolwal di Kabupaten Alor, Praimadita di Kabupaten Sumba Timur, Koanara di Kabupaten Ende, dan Lamalera di Kabupaten Lembata.
“Kawasan wisata ini dikembangkan berbasiskan masyarakat desa dan akan menjadi wisata penyangga sekaligus destinasi unggulan di daerah setempat,” ujaranya.
Baca juga: Rp2,8 miliar dari Pemprov NTT untuk bangun Pantai Liman di Semau
Baca juga: Pantai Liman di Pulau Semau mulai ditata
Pantai Liman, salah satu obyek wisata yang cukup menjanjikan di Pulau Semau, Kabupaten Kupang, NTT (ANTARA Foto/dok)
“Khusus untuk Pantai Liman kami targetkan selesai pengembangan Oktober sehingga fasilitas seperti penginapan bisa disewakan untuk kegiatan festival di Pulau Semau,” katanya di Kupang, Jumat (2/8).
Ia mengatakan, pemerintah provinsi telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp1,2 miliar lebih untuk pengembangan kawasan wisata Pantai Liman yang terletak di Pulau Semau itu.
Di kawasan itu, lanjutnya, akan dibangun sejumlah fasilitas pendukung seperti penginapan, restoran, dan lopo-lopo (rumah kecil yang dibangun dengan kayu beratap alang-alang, red, yang dikerjakan kelompok masyarakat setempat.
Wayan mengatakan, pihaknya juga segera mengusulkan pengadaan listrik untuk kawasan wisata itu kepada pihak PT PLN setempat. “Sementara listrik permanen pasti akan mendapatkan prioritas, termasuk jalan dan air bersih karena destinasi ini bagian dari prioritas pembangunan pemerintah provinsi,” katanya.
Ia menambahkan, Pantai Liman merupakan salah satu dari tujuh kawasan wisata yang menjadi prioritas pembangunan pemerintah provinsi pada 2019.
Enam kawasan wisata lain di antaranya, Fatumnasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Perairan Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao, Wolwal di Kabupaten Alor, Praimadita di Kabupaten Sumba Timur, Koanara di Kabupaten Ende, dan Lamalera di Kabupaten Lembata.
“Kawasan wisata ini dikembangkan berbasiskan masyarakat desa dan akan menjadi wisata penyangga sekaligus destinasi unggulan di daerah setempat,” ujaranya.
Baca juga: Rp2,8 miliar dari Pemprov NTT untuk bangun Pantai Liman di Semau
Baca juga: Pantai Liman di Pulau Semau mulai ditata