Labuan Bajo (ANTARA) - Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Wilayah Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengawasi keberadaan dan aktivitas warga negara asing (WNA) yang melakukan aktivitas wisata di Labuan Bajo, NTT, dengan mengadakan Operasi Wira Waspada.
"Operasi ini dilakukan di darat dan perairan laut di Labuan Bajo," kata Kepala Kantor Imigrasi Labuan Bajo, Charles Christian Mathaus di Labuan Bajo, Rabu (14/7).
Ia menambahkan operasi tersebut merupakan implementasi dari instruksi Direktorat Jenderal Imigrasi dan bertujuan memastikan seluruh WNA memiliki izin tinggal yang sah, melaksanakan kegiatan sesuai dengan jenis izin tinggal yang dimiliki, dan mematuhi seluruh ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Wilayah perairan, khususnya jalur wisata ke Taman Nasional Komodo (TNK), lanjut dia, menjadi prioritas pengawasan karena mayoritas aktivitas WNA di Labuan Bajo berada di laut, terutama dalam kegiatan diving, liveaboard, dan pelayaran wisata.

Apel bersama Timpora Manggarai Barat sebelum melakukan pemeriksaan aktivitas WNA yang sedang melakukan wisata
di perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). (ANTARA/Gecio Viana)
“Mayoritas kegiatan orang asing atau hampir 80 persen ke atas di perairan Labuan Bajo, sehingga kami merasa perlu untuk melakukan pengawasan di perairan dan juga di darat,” ujarnya.
Baca juga: Timpora Atambua menggelar operasi gabungan pengawasan orang asing
Baca juga: Imigrasi Atambua bentuk Timpora di Perbatasan RI - Timor Leste
Sementara itu, pada hari pelaksanaan operasi tercatat sebanyak 2.062 wisatawan yang melakukan perjalanan wisata menuju kawasan TNK. Dari jumlah tersebut, 1.455 merupakan wisatawan asing, dan 607 merupakan wisatawan domestik.
Kegiatan tersebut merupakan hasil sinergi Tim Pengawasan Orang Asing Laut dan Udara Kabupaten Manggarai Barat, yang terdiri dari berbagai instansi strategis seperti Lanal Labuan Bajo, Polres Manggarai Barat, Kodim 1612 Manggarai, KSOP Labuan Bajo, Bea Cukai Labuan Bajo, Loka Karantina Kesehatan, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Stasiun Meteorologi Komodo dan Kejaksaan Negeri Manggarai Barat.
“Kegiatan ini tentunya tidak akan mungkin bisa terlaksana tanpa dukungan dari para stakeholder,” ujarnya.
Sementara itu, hasil pemeriksaan awal menunjukkan belum ditemukan pelanggaran keimigrasian. Namun, aktivitas beberapa WNA seperti sebagai divemaster masih dalam proses pendalaman lebih lanjut.
“Dokumen mereka sejauh ini lengkap dan sesuai, dan kami juga telah menerima data dari KSOP sebagai bahan verifikasi,” tambahnya.
Operasi Wira Waspada tahun 2025 merupakan pelaksanaan perdana, dan rencananya akan dilanjutkan secara berkala, baik terbuka maupun tertutup, untuk memperkuat pengawasan terhadap keberadaan orang asing di wilayah Labuan Bajo.