Kupang (Antara NTT) - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan potensi pariwisata yang dimiliki daerah setempat menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

"Kalau berbagai survei terkait potensi dan objek pariwisata menarik wisatawan menempatkan Pulau Bali dan Kota Surabaya dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi tujuan banyak wisatawan, maka NTT juga tidak salah menempati urutan ketiga," kata Kadis Marius Ardu Jelamu di Kupang, Jumat.

Bahkan menurut dia, apabila disurvei dari aspek potensi objek dan destinasi pariwisata yang ada dan dimilki maka NTT bisa nyalib Kota Surabaya dalam hal kunjungan wisatwan dua tahun terakhir ini.

Kota Surabaya sebelumnya berdasarkan survei beberapa media pariwisata menempati peringkat ke-2 di Indonesia untuk menjadi tujuan banyak para wisatawan domestik dan mancanegara setelah Pulau Dewata Bali.

"Kota Pahlawan menjadi kota ke-2 tujuan wisatawan setelah Bali. Bukan lagi Malang dan Banyuwangi bahkan Yogyakarta," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menghadiri acara road show Pahlawan Ekonomi (PE) di lapangan AMD Kecamatan Pakal, Surabaya.

Hal tersebut berdasarkan dari survei salah satu media yang menyebutkan jika Surabaya banyak didatangi wisatawan dengan alasan menjadi destinasi wisata pelesir dan juga wisata MICE (meeting, incentive, convention, event).

Menurut Jelamu, NTT saat ini terus berbenah dengan potensi yang dimiliki mulai dari mengemas strategi promosi dan terus berusaha menarik investor untuk berinvestasi di sektor yang menjadi payung pertumbuhan eknomi di NTT saat ini.

"setahun terakhir ini juga NTT menata kawasan strategis pariwisata setempat yang memiliki keunikan dan daya tarik bagi wisatawan dibagi dalam lima zona.

Kelima zona itu masing-masing Manggarai Barat (Labuan Bajo), Manggarai Timur, Ngada dan Nagekeo. Kawasan kedua adalah Ende dan sekitarnya sampai Sikka.

Ketiga adalah Alor dan sekitarnya sampai Flores Timur dan Lembata. Keempat adalah Pulau Timor, Rote dan Sabu. Sementara kawasan kelima adalah Waikabubak dan sekitarnya di Sumba.

Di Pulau Timor misalnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu menyatakan siap memajukan pariwisata di Kota Atambua sehingga dapat menarik minat lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan cita-cita tersebut, yakni dengan memperbanyak sekaligus meningkatkan pelayanan serta fasilitas homestay di Atambua, sehingga wisatawan mempunyai tempat menginap dengan harga yang terjangkau.

"Saat ini, di Atambua sudah ada sekitar tiga sampai empat homestay. Rumah-rumah penduduk dimodifikasi sehingga memiliki empat sampai enam kamar di dalamnya. Pelayanan ditingkatkan dan yang paling penting, selalu jaga kebersihan," katanya.

Lebih lanjut, dia mengaku opitimis jumlah wisatawan di Atambua akan terus meningkat karena setelah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang berbatasan langsung dengan Timor Leste yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo.

Pewarta : Hironimus Bifel
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2025