Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengoptimalkan peran posyandu guna mengantisipasi dan mengatasi adanya kasus gizi buruk yang menimpa anak-anak balita di daerah itu.

Kepala Desa Anajiaka, Kecamatan Umbu Ratungai Barat, Apolos Dewa ketika dihubungi ANTARA dari Kupang, Senin (23/9) mengatakan peran posyandu semakin dioptimalkan di daerah ini guna mengantisipasi adanya kasus gizi buruk.

Ia mengatakan hal itu terkait upaya Pemerintah Desa Anajiaka dalam mengantisipasi terjadinya kasus gizi buruk selama daerah itu dilanda musim kemarau.

Baca juga: Ternyata ada 3.900 anak di Belu alami gizi buruk
Baca juga: Minggu kelabu bagi seorang balita penderita gizi buruk

Pemkab Sumba Tengah, katanya, terus mendorong pemerintah desa untuk gencar melakukan kegiatan posyandu dalam mengantisipasi adanya kasus-kasus gizi buruk yang dapat menimpa anak-anak balita.

Dikatakannya, Pemkab Sumba Tengah juga mendorong pemerintah desa agar dapat mengalokasikan sebagian dana desa yang diterima untuk kegiatan posyandu.

"Setiap bulan kami sudah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap anak-anak balita sekaligus pemberian makanan tambahan (PMT) sehingga asupan gizi anak lebih memadai," katanya.

Belum pernah ada kasus gizi buruk terjadi di daerah itu karena pemerintah desa secara rutin melakukan kegiatan posyandu dalam mendeteksi dini adanya anak-anak balita yang mengalami kekurangan gizi, demikian Apolos Dewa.

Baca juga: Lipsus - Gizi buruk dan Stunting yang terus melanda
Baca juga: Kemenkes bantu makanan tambahan untuk gizi buruk

Pewarta : Benediktus Jahang
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024