Kupang (ANTARA) - Kepala BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono mengatakan pihak masih mencatat sejumlah titik panas yang menyebar di enam kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni Timor Tengah Selatan, Ngada, Sumba Tengah, Timor Tengah Utara dan Kabupaten Alor.
"Berdasarkan analisis peta sebaran titik panas dengan pantauan Satelit Terra, Aqua, Suomi NPP dan NOAA20 oleh LAPAN, hari ini terpantau titik panas di enam kabupaten di Provinsi NTT," katanya kepada ANTARA di Kupang, Senin (30/9) terkait dengan perkembangan hotspot di NTT.
Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak membuang api ataupun melakukan pembakaran di sekitar area hutan yang mudah terbakar. "Kami juga meminta agar para petani yang masih menggunakan pola tebas bakar dalam pembukaan lahan pertanian baru, untuk selalu waspada," katanya.
Menurut dia, pergerakan api harus terus dipantau sehingga tidak merambat ke area hutan di sekitarnya, maupun pemukiman penduduk yang dapat menimbulkan kerugian yang lebih besar.
Berdasarkan catatan, pada awal September ini telah terjadi tiga kali kebakaran hutan yakni kebakaran hutan di pegunungan Molo di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang menghanguskan lahan sepanjang sekitar delapan kilometer.
Selain itu, kebakaran lahan di Kabupaten Sumba Timur yang menghanguskan tiga rumah penduduk dan terakhir kebakaran di Gunung Ile Mandiri di Kabupaten Flores Timur.
Baca juga: 103 titik panas di NTT berdasarkan hasil deteksi Lapan
Baca juga: 15 titik panas di wilayah NTT
"Berdasarkan analisis peta sebaran titik panas dengan pantauan Satelit Terra, Aqua, Suomi NPP dan NOAA20 oleh LAPAN, hari ini terpantau titik panas di enam kabupaten di Provinsi NTT," katanya kepada ANTARA di Kupang, Senin (30/9) terkait dengan perkembangan hotspot di NTT.
Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak membuang api ataupun melakukan pembakaran di sekitar area hutan yang mudah terbakar. "Kami juga meminta agar para petani yang masih menggunakan pola tebas bakar dalam pembukaan lahan pertanian baru, untuk selalu waspada," katanya.
Menurut dia, pergerakan api harus terus dipantau sehingga tidak merambat ke area hutan di sekitarnya, maupun pemukiman penduduk yang dapat menimbulkan kerugian yang lebih besar.
Berdasarkan catatan, pada awal September ini telah terjadi tiga kali kebakaran hutan yakni kebakaran hutan di pegunungan Molo di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang menghanguskan lahan sepanjang sekitar delapan kilometer.
Selain itu, kebakaran lahan di Kabupaten Sumba Timur yang menghanguskan tiga rumah penduduk dan terakhir kebakaran di Gunung Ile Mandiri di Kabupaten Flores Timur.
Baca juga: 103 titik panas di NTT berdasarkan hasil deteksi Lapan
Baca juga: 15 titik panas di wilayah NTT