Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir, dan empat menteri Kabinet Indonesia Maju yang membidangi infrastruktur, investasi dan pariwisata di Jakarta, Sabtu (26/10), menyatakan investor swasta akan dilibatkan secara aktif untuk mengembangkan lima destinasi wisata prioritas yang diyakini dapat meningkatkan perolehan devisa negara dan memperbaiki defisit transaksi berjalan.

Erick usai rapat koordinasi di Kementerian PUPR di Jakarta, Sabtu mengatakan pemerintah akan mengoptimalkan potensi pembiayaan dari investor swasta untuk meningkatkan kualitas layanan pariwisata di lima destinasi prioritas, selain pembangunan yang mengandalkan sumber pendanaan dari APBN.

Lima destinasi prioritas itu adalah Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Likupang (Sulawesi Utara). Pengembangan lima destinasi ini ditargetkan tuntas pada akhir 2020.

"Kami terus bersinergi sesuai dengan visi presiden untuk hasil yang akan dirasakan seperti penciptaan lapangan kerja, kedua membangkitkan ekonomi nasional termasuk UMKM, dan tadi adanya investor investor dari luar negeri, dari berbagai pihak yang selama ini beliau (Presiden Joko Widodo) sendiri sudah mendekati," kata Erick.

Baca juga: Juli 2020, pembangunan kawasan terpadu ASDP di Labuan Bajo sudah selesai
Baca juga: BOPLBF diminta percepat pengembangan pariwisata Labuan Bajo

Dalam rakor yang diinisiasi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono itu turut hadir Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya dan Budi Karya Sumadi, selaku dua menteri yang sudah menjabat sejak periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi, membagikan informasi dan memberikan gambaran kepada para menteri yang baru terpilih, mengenai kondisi pengembangan pariwisata dan rencana-rencana yang akan dilakukan di 2020.

Hal itu karena pembangunan infrastruktur fisik yang sudah berjalan sejak periode pemerintahan pertama Jokowi, harus dilengkapi dengan aliran investasi dari BUMN dan swasta, logistik dan strategi pariwisata yang efektif.

"Dengan demikian beliau-beliau (para menteri) bisa menyusun program. Ini yang kita terjemahkan untuk supaya segera untuk apa yang nanti kita bangun bisa dimanfaatkan oleh Menpar, Menteri BUMN, dan didukung oleh kepala BKPM," kata Basuki.

Budi Karya juga meminta Erick Thohir agar bisa mengajak perusahaan BUMN dan swasta untuk turut berinvestasi di pembangunan infrastruktur ke lima destinasi wisata.

"Tidak mungkin kita mengandalkan dana APBN saja. Apalagi dengan kompetensi dan tugas tugas baru Kementerian BUMN untuk juga menjangkau dan kolaborasi swasta untuk turut serta berinvestasi," ujar Budi.

Baca juga: Artikel - Labuan Bajo menuju gerbang wisata dunia
Baca juga: AirAsia mulai kepakkan sayapnya ke Labuan Bajo

Pewarta : Indra Arief Pribadi
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024