Kupang (ANTARA) - Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), akan memanfaatkan seluruh fasilitas transportasi umum, baik kapal, kendaraan umum maupun pesawat yang beroperasi di provinsi itu untuk kepentingan promosi pariwisata.
"Kami sedang mengembangkan strategi Branding, Advertising and Selling (BAS) dengan memanfaatkan alat transportasi umum, untuk mendukung pembangunan sektor pariwisata di NTT," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Isyak Nuka, di Kupang, Kamis (21/11).
Dia mengatakan strategi ini mendukung percepatan pencapaian visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT di bidang pariwisata (Ring of Beauty).
"Jadi kami akan memanfaatkan kendaraan angkutan umum, kapal motor penyeberangan atau Ferry, pesawat terbang yang beroperasi di wilayah NTT, sebagai media iklan pariwisata atau tourism advertising," katanya.
Dalam hubungan dengan itu, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat telah mengeluarkan instruksi tertanggal 15 November 2019.
Baca juga: Penjualan paket wisata di WTM 2019 capai miliaran rupiah
Baca juga: Wisman lebih suka paket perjalanan wisata baru di NTT
Instruksi Gubernur NTT Nomor BU.550/46/Dishub/2019 itu, tentang pemasangan iklan pariwisata pada kendaraan angkutan umum, dan kapal motor penyeberangan di Provinsi NTT.
"Instruksi gubernur itu, intinya adalah meminta kepada Wali Kota Kupang, para bupati se-NTT, pemilik atau pimpinan perusahaan angkutan umum (AKDP), angkot, angkutan desa, dan antar jemput), Organda Provinsi NTT, dan kabupaten/kota untuk memasang dan mengadakan iklan pariwisata khas NTT," katanya.
Pemasangan iklan ini dilakukan pada bagian dalam maupun luar kendaraan, dan kapal Ferry yang melayani penumpang di Provinsi NTT, kata Isyak Nuka.
Selain itu, menurut dia, iklan tersebut juga dipasang di terminal bus, bandara, pelabuhan laut dan pelabuhan-pelabuhan Ferry.
Pemasangan iklan ini harus berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi NTT. Iklan dapat berupa visualisasi motif kain tenunan NTT, tempat-tempat/obyek wisata, katanya menjelaskan.
Iklan juga berupa branding pariwisata, informasi paket-paket perjalanan wisata, even pagelaran wisata budaya, makanan khas dan lokasi kuliner NTT, souvenir NTT, seragam awak kapal dan bus, angkot, angkutan desa bermotif tenunan NTT.
Baca juga: Bank NTT siapkan dana bagi UMKM untuk usaha wisata
Baca juga: Artikel - Situs pekuburan Belanda, objek wisata di Kota Kupang yang terlantar
"Kami sedang mengembangkan strategi Branding, Advertising and Selling (BAS) dengan memanfaatkan alat transportasi umum, untuk mendukung pembangunan sektor pariwisata di NTT," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Isyak Nuka, di Kupang, Kamis (21/11).
Dia mengatakan strategi ini mendukung percepatan pencapaian visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT di bidang pariwisata (Ring of Beauty).
"Jadi kami akan memanfaatkan kendaraan angkutan umum, kapal motor penyeberangan atau Ferry, pesawat terbang yang beroperasi di wilayah NTT, sebagai media iklan pariwisata atau tourism advertising," katanya.
Dalam hubungan dengan itu, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat telah mengeluarkan instruksi tertanggal 15 November 2019.
Baca juga: Penjualan paket wisata di WTM 2019 capai miliaran rupiah
Baca juga: Wisman lebih suka paket perjalanan wisata baru di NTT
Instruksi Gubernur NTT Nomor BU.550/46/Dishub/2019 itu, tentang pemasangan iklan pariwisata pada kendaraan angkutan umum, dan kapal motor penyeberangan di Provinsi NTT.
"Instruksi gubernur itu, intinya adalah meminta kepada Wali Kota Kupang, para bupati se-NTT, pemilik atau pimpinan perusahaan angkutan umum (AKDP), angkot, angkutan desa, dan antar jemput), Organda Provinsi NTT, dan kabupaten/kota untuk memasang dan mengadakan iklan pariwisata khas NTT," katanya.
Pemasangan iklan ini dilakukan pada bagian dalam maupun luar kendaraan, dan kapal Ferry yang melayani penumpang di Provinsi NTT, kata Isyak Nuka.
Selain itu, menurut dia, iklan tersebut juga dipasang di terminal bus, bandara, pelabuhan laut dan pelabuhan-pelabuhan Ferry.
Pemasangan iklan ini harus berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi NTT. Iklan dapat berupa visualisasi motif kain tenunan NTT, tempat-tempat/obyek wisata, katanya menjelaskan.
Iklan juga berupa branding pariwisata, informasi paket-paket perjalanan wisata, even pagelaran wisata budaya, makanan khas dan lokasi kuliner NTT, souvenir NTT, seragam awak kapal dan bus, angkot, angkutan desa bermotif tenunan NTT.
Baca juga: Bank NTT siapkan dana bagi UMKM untuk usaha wisata
Baca juga: Artikel - Situs pekuburan Belanda, objek wisata di Kota Kupang yang terlantar