Kupang (ANTARA) - Pemerintah Nusa Tenggara Timur telah menerjunkan tim kesehatan ke Kabupaten Sikka, Pulau Flores untuk membantu mengatasi serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terus meluas dan meningkat jumlah penderitanya.
"Tim kesehatan yang diterjunkan oleh Pemprov NTT untuk membantu pemerintah daerah dalam melakukan pengendalian terhadap serangan penyakit DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT Dominikus Minggu Mere kepada wartawan di Kupang, Sabtu (25/1).
Ia mengatakan, kasus serangan penyakit DBD yang sangat serius terjadi di Kabupaten Sikka, karena sudah 17 kecamatan yang terpapar DBD dengan jumlah penderita mencapai 194 orang serta dua korban meninggal dunia.
"Pemerintah Kabupaten Sikka telah menetapkan status KLB untuk serangan penyakit DBD sehingga penangananya perlu dilakukan secara serius sehingga penderita DBD bisa menurun," tegasnya.
Bupati Sikka Fransisko R Diogo melihat dari dekat kondisi pasien DBD yang sedang menjalani perawatan di RSUD TC Hillers Maumere. Penderita DBD di Sikka saat ini sudah mencapai 194 orang, (ANTARA FOTO/HO-Humas Setda Kabupaten Sikka.)
Menurut Dominikus Minggu Mere, Pemerintah NTT juga telah mendistribusikan bantuan abate dalam jumlah yang cukup banyak ke Kabupaten Sikka untuk dibagikan kepada masyarakat dalam membasmi jentik nyamuk Adies Aegypti.
"Bantuan abate sedang dalam perjalanan ke Sikka. Proses pengiriman bantuan sempat tertunda karena kapal yang mengangkut bantuan tidak bisa berlayar akibat cuaca buruk sehingga baru didistribusikan pada pekan lalu," kata Dominikus Minggu Mere.
Ia berharap tim yang diturunkan ke Kabupaten Sikka dapat membantu Pemerintah Kabupaten Sikka dalam melakukan pengendalian serangan penyakit DBD sehingga tidak meluas.
Dominikus Minggu Mere berharap Pemerintah Kabupaten Sikka untuk terus mendorong masyarakat untuk melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sebagai upaya pengendalian penularan penyakit DBD.
"Kami berharap agar pemerintah daerah setempat terus menggerakkan masyarakat untuk melakukan kerja bakti dalam membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk," katanya.
Bupati Sikka Fransiskus R Diogo (kiri) tengah melakukan pemantauan terhadap pasien DBD di RSUD TC Hillers Maumere di Pulau Flores, NTT. (ANTARA FOTO/HO-Humas Setda Kabupaten Sikka.)
"Tim kesehatan yang diterjunkan oleh Pemprov NTT untuk membantu pemerintah daerah dalam melakukan pengendalian terhadap serangan penyakit DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT Dominikus Minggu Mere kepada wartawan di Kupang, Sabtu (25/1).
Ia mengatakan, kasus serangan penyakit DBD yang sangat serius terjadi di Kabupaten Sikka, karena sudah 17 kecamatan yang terpapar DBD dengan jumlah penderita mencapai 194 orang serta dua korban meninggal dunia.
"Pemerintah Kabupaten Sikka telah menetapkan status KLB untuk serangan penyakit DBD sehingga penangananya perlu dilakukan secara serius sehingga penderita DBD bisa menurun," tegasnya.
"Bantuan abate sedang dalam perjalanan ke Sikka. Proses pengiriman bantuan sempat tertunda karena kapal yang mengangkut bantuan tidak bisa berlayar akibat cuaca buruk sehingga baru didistribusikan pada pekan lalu," kata Dominikus Minggu Mere.
Ia berharap tim yang diturunkan ke Kabupaten Sikka dapat membantu Pemerintah Kabupaten Sikka dalam melakukan pengendalian serangan penyakit DBD sehingga tidak meluas.
Dominikus Minggu Mere berharap Pemerintah Kabupaten Sikka untuk terus mendorong masyarakat untuk melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sebagai upaya pengendalian penularan penyakit DBD.
"Kami berharap agar pemerintah daerah setempat terus menggerakkan masyarakat untuk melakukan kerja bakti dalam membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk," katanya.