Maumere (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengingatkan masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta meningkatkan kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Walaupun musim panas tapi genangan air di sekitar rumah, selokan, bekas air cucian, itu tidak dibersihkan, maka jadi sarang nyamuk," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus di Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, Selasa, (13/8).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka per Agustus 2024, jumlah kasus DBD dari Januari sebanyak 661 kasus.
Dari jumlah tersebut, pasien yang sembuh sebanyak 562 pasien serta kasus kematian empat anak.
Menurutnya kasus kematian bisa dicegah jika masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan dan bergerak bersama.
Jika tidak dibersihkan, maka kasus DBD akan terus meningkat.
Ia menegaskan agar para petugas dinas kesehatan hingga ke puskesmas untuk melakukan upaya intensif agar nol kasus.
Selanjutnya, pihaknya berupaya meningkatkan angka bebas jentik di atas 95 persen.
"Mudah-mudahan masuk September-Oktober angka bebas jentik masuk 100 persen, kita akan evaluasi," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan gerak cepat pemberantasan sarang nyamuk dengan dukungan lintas sektor.
Baca juga: Dinkes Manggarai Timur imbau warga budayakan PSN antisipasi DBD
Para petugas di puskesmas pun diarahkan untuk melakukan tata kelola penanganan DBD dengan baik jika pasien mengeluh demam.
Baca juga: Kemenkes sebut perubahan iklim 2024 picu kenaikan kasus DBD
Adapun masyarakat tetap diharapkan memiliki kesadaran tinggi menjelang musim hujan.
"Minimal menjaga rumah tidak ada genangan air," katanya menegaskan.
Dinkes Sikka ingatkan warga tingkatkan kebersihan cegah DBD
...Walaupun musim panas tapi genangan air di sekitar rumah, selokan, bekas air cucian, itu tidak dibersihkan, maka jadi sarang nyamuk, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus di Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, Selasa, (13/8)