Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur mencatat warga 12 desa di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, belum menikmati listrik dari total 177 desa di wilayah kabupaten yang berbatasan dengan Distrik Oecusse, Timor Leste itu.
“12 desa tersisa yang belum berlistrik ini yang terus kami proses di lapangan untuk mencapai 100 persen desa berlistrik di Kabupaten Kupang,” kata General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT, Ignatius Rendroyoko dalam keterangan persnya di Kupang, Sabtu (4/4).
Menurut dia, rasio elektrifikasi di Kabupaten Kupang terus mengalami peningkatan dan hingga saat ini sudah mencapai angka 93,22 persen.
Ignatius mengakui pembangunan listrik desa memiliki tantangan yang cukup besar terutama terbatasnya akses jalan, yang diperparah lagi dengan wilayah perbukitan dan ngarai yang dalam.
Kondisi ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Kupang, namun juga hampir seluruh desa di Nusa Tenggara Timur mengalami topografi yang sama.
“Sebagian besar desa hanya mampu dijangkau dengan mobil 4x4 karena medannya berupa jalan tanah yang berbatu,” katanya.
Baca juga: 213.574 pelanggan listrik di NTT bebas dari tagihan listrik tiga bulan
Ia mengatakan untuk beberapa desa juga harus melewati kali yang lebarnya mencapai 300 meter sampai satu kilometer karena tidak ada jembatan penghubung seperti jalur menurun di wilayah Amfoang, Kabupaten Kupang.
“Untuk akses jalan ini memang kami berharap banyak pada masing-masing pemerintah daerah agar memberi perhatian serius sehingga masyarakatnya bisa segera menikmati listrik untuk berbagai kebutuhannya,” katanya.
Ignatius memastikan pembangunan listrik desa terus berjalan, meski di sisi lain ada tantangan lain terkait virus COVID-19 yang saat ini merebak di mana-mana.
Ia menambahkan aspek kesehatan dan keselamatan kerja tetap menjadi prioritas yang dikedepankan para petugas di lapangan.
Baca juga: PLN operasikan jaringan listrik untuk tiga desa di NTT
Baca juga: PLN pastikan pembangunan listrik desa di NTT terus berjalan
“12 desa tersisa yang belum berlistrik ini yang terus kami proses di lapangan untuk mencapai 100 persen desa berlistrik di Kabupaten Kupang,” kata General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT, Ignatius Rendroyoko dalam keterangan persnya di Kupang, Sabtu (4/4).
Menurut dia, rasio elektrifikasi di Kabupaten Kupang terus mengalami peningkatan dan hingga saat ini sudah mencapai angka 93,22 persen.
Ignatius mengakui pembangunan listrik desa memiliki tantangan yang cukup besar terutama terbatasnya akses jalan, yang diperparah lagi dengan wilayah perbukitan dan ngarai yang dalam.
Kondisi ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Kupang, namun juga hampir seluruh desa di Nusa Tenggara Timur mengalami topografi yang sama.
“Sebagian besar desa hanya mampu dijangkau dengan mobil 4x4 karena medannya berupa jalan tanah yang berbatu,” katanya.
Baca juga: 213.574 pelanggan listrik di NTT bebas dari tagihan listrik tiga bulan
Ia mengatakan untuk beberapa desa juga harus melewati kali yang lebarnya mencapai 300 meter sampai satu kilometer karena tidak ada jembatan penghubung seperti jalur menurun di wilayah Amfoang, Kabupaten Kupang.
“Untuk akses jalan ini memang kami berharap banyak pada masing-masing pemerintah daerah agar memberi perhatian serius sehingga masyarakatnya bisa segera menikmati listrik untuk berbagai kebutuhannya,” katanya.
Ignatius memastikan pembangunan listrik desa terus berjalan, meski di sisi lain ada tantangan lain terkait virus COVID-19 yang saat ini merebak di mana-mana.
Ia menambahkan aspek kesehatan dan keselamatan kerja tetap menjadi prioritas yang dikedepankan para petugas di lapangan.
Baca juga: PLN operasikan jaringan listrik untuk tiga desa di NTT
Baca juga: PLN pastikan pembangunan listrik desa di NTT terus berjalan