Kupang (ANTARA) - General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur (NTT), Ignatius Rendroyoko, memastikan bahwa pembangunan listrik desa di provinsi setempat terus berjalan di tengah merebaknya serangan virus corona (COVID-19).
"Pembangunan listrik desa terus berjalan meskipun serangan COVID-19 saat ini sedang merebak menjadi tantangan tersendiri dan tentunya para petugas kami di lapangan tetap mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan kerja secara baik," katanya kepada wartawan di Kupang, Rabu (1/4).
Ia mencontohkan, pembangunan listrik desa yang terus berjalan seperti pengoperasian jaringan listrik tiga desa beberapa waktu lalu yaitu di Desa Passi dan Desa Nonbaun di Kabupaten Kupang dan Desa Golo Bere di Kabupaten Manggarai Barat.
Ignatius menjelaskan, kondisi rasio desa berlistrik di NTT hingga Februari 2020 sudah mencapai 92,13 persen dari total sekitar 3.353 desa, sedang rasio elektrifikasi tercatat mencapai 86,65 persen.
Ia mengakui, merebaknya serangan COVID-19 di berbagai daerah menjadi tantangan tersendiri bagi para petugas PLN di lapangan dalam bekerja melistriki desa-desa karena harus ekstra waspada.
Baca juga: Pasokan listrik untuk NTT aman di tengah merebaknya COVID-19
Di sisi lain, lanjut dia, kondisi medan yang sulit terutama akses jalan juga menjadi tantangan tersendiri karena berdampak pada pengangkutan material listrik yang terpaksa dilakukan dengan tenaga manusia.
"Walaupun PLN menghadapi medan yang sulit serta harus tetap siaga di tengah maraknya COVID-19, namun program listrik desa harus tetap berjalan," tegasnya.
Terkait kondisi medan yang sulit, Ignatius pun meminta dukungan dan kerja sama dari pemerintah daerah dalam menyediakan akses jalan minimal jalan tanah yang bisa dilalui kendaraan.
"Akses jalan ini merupakan aspek penting karena hampir semua sisa desa yang belum berlistrik terkendala pada medan yang sulit sehingga kami beharap dukungan dari masing-masing pemerintah agar masyarakatnya dapat segera menikmati listrik," katanya.
Baca juga: Kurangi interaksi langsung, PLN NTT imbau warga pakai aplikasi listrik
Baca juga: Cegah Corona, PLN NTT terapkan pemeriksaan suhu tubuh
"Pembangunan listrik desa terus berjalan meskipun serangan COVID-19 saat ini sedang merebak menjadi tantangan tersendiri dan tentunya para petugas kami di lapangan tetap mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan kerja secara baik," katanya kepada wartawan di Kupang, Rabu (1/4).
Ia mencontohkan, pembangunan listrik desa yang terus berjalan seperti pengoperasian jaringan listrik tiga desa beberapa waktu lalu yaitu di Desa Passi dan Desa Nonbaun di Kabupaten Kupang dan Desa Golo Bere di Kabupaten Manggarai Barat.
Ignatius menjelaskan, kondisi rasio desa berlistrik di NTT hingga Februari 2020 sudah mencapai 92,13 persen dari total sekitar 3.353 desa, sedang rasio elektrifikasi tercatat mencapai 86,65 persen.
Ia mengakui, merebaknya serangan COVID-19 di berbagai daerah menjadi tantangan tersendiri bagi para petugas PLN di lapangan dalam bekerja melistriki desa-desa karena harus ekstra waspada.
Baca juga: Pasokan listrik untuk NTT aman di tengah merebaknya COVID-19
Di sisi lain, lanjut dia, kondisi medan yang sulit terutama akses jalan juga menjadi tantangan tersendiri karena berdampak pada pengangkutan material listrik yang terpaksa dilakukan dengan tenaga manusia.
"Walaupun PLN menghadapi medan yang sulit serta harus tetap siaga di tengah maraknya COVID-19, namun program listrik desa harus tetap berjalan," tegasnya.
Terkait kondisi medan yang sulit, Ignatius pun meminta dukungan dan kerja sama dari pemerintah daerah dalam menyediakan akses jalan minimal jalan tanah yang bisa dilalui kendaraan.
"Akses jalan ini merupakan aspek penting karena hampir semua sisa desa yang belum berlistrik terkendala pada medan yang sulit sehingga kami beharap dukungan dari masing-masing pemerintah agar masyarakatnya dapat segera menikmati listrik," katanya.
Baca juga: Kurangi interaksi langsung, PLN NTT imbau warga pakai aplikasi listrik
Baca juga: Cegah Corona, PLN NTT terapkan pemeriksaan suhu tubuh