Kupang (ANTARA) - Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Abed Frans mengatakan, larangan terbang di Indonesia tidak mempengaruhi sektor pariwisata.
"Tidak ada pengaruhnya lagi terhadap dunia pariwisata dengan adanya larangan terbang maskapai di Indonesia, karena memang pariwisata sendiri sudah lebih dahulu terkena dampaknya sejak awal mula pemerintah pengumumkan adanya COVID-19," kata, Abed Frans kepada Antara di Kupang, Rabu (29/4).
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan larangan maskapai untuk mencegah penyebaran virus Corona jenis baru (COVID-19), dan dampaknya terhadap sektor pariwisata.
Baca juga: ASITA NTT harapkan kebijakan pemerintah tak abaikan pariwisata
Baca juga: Cegah COVID-19, ASITA NTT bantu 1.000 masker
Menurut dia, bandara tidak ditutup, hanya pesawat tidak mengangkut penumpang umum.
"Dan kalaupun tetap mengangkut penumpang umum saat ini, penumpangnya tidak banyak karena masyarakat sedang melaksanakan "phisical distancing," katanya.
"Beberapa daerah juga sudah melakukan PSBB, dan adanya kekhawatiran orang untuk bepergian karena khawatir terkena COVID-19," katanya.
Dia juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung langkah pemerintah mengeluarkan larangan terbang ini, demi mencegah penyebaran virus Corona jenis baru (COVID-19).
"Tidak ada pengaruhnya lagi terhadap dunia pariwisata dengan adanya larangan terbang maskapai di Indonesia, karena memang pariwisata sendiri sudah lebih dahulu terkena dampaknya sejak awal mula pemerintah pengumumkan adanya COVID-19," kata, Abed Frans kepada Antara di Kupang, Rabu (29/4).
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan larangan maskapai untuk mencegah penyebaran virus Corona jenis baru (COVID-19), dan dampaknya terhadap sektor pariwisata.
Baca juga: ASITA NTT harapkan kebijakan pemerintah tak abaikan pariwisata
Baca juga: Cegah COVID-19, ASITA NTT bantu 1.000 masker
Menurut dia, bandara tidak ditutup, hanya pesawat tidak mengangkut penumpang umum.
"Dan kalaupun tetap mengangkut penumpang umum saat ini, penumpangnya tidak banyak karena masyarakat sedang melaksanakan "phisical distancing," katanya.
"Beberapa daerah juga sudah melakukan PSBB, dan adanya kekhawatiran orang untuk bepergian karena khawatir terkena COVID-19," katanya.
Dia juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung langkah pemerintah mengeluarkan larangan terbang ini, demi mencegah penyebaran virus Corona jenis baru (COVID-19).