Kupang (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Kupang, Nusa Tengga Timur, menyebutkan 254 orang pekerja dirumahkan menyusul tidak beroperasinya sejumlah hotel di daerah itu akibat pandemi COVID-19.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Yanuar Dally ketika dihubungi ANTARA di Kupang, Jumat, (8/5).
Yanuar mengatakan hal itu terkait dampak pandemi COVID-19 terhadap pembangunan sektor pariwisata di ibu kota provinsi NTT itu.
Baca juga: SPSI NTT: pemerintah diharapkan segera salurkan bantuan bagi tenaga kerja
Baca juga: Ratusan tenaga kerja NTT terkena PHK akibat COVID-19
Dia mengatakan, 254 pekerja di enam hotel di ibu kota provinsi berbasis kepulauan ini dirumahkan sementara, setelah sejumlah hotel itu berhenti beroperasi karena ketiadaan tamu sebagai dampak adanya virus Corona baru atau COVID-19.
"Berdasarkan informasi dari beberapa hotel itu para karyawan di rumah untuk sementara selama pandemi COVID-19 berlangsung," tegasnya.
Menurut mantan Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Kupang itu, pihak hotel akan mempekerjakan kembali 254 orang karyawan itu apabila pandemi COVID-19 berakhir.
Selama di rumah kata Yanuar, ratusan karyawan hotel yang di berhentikan sementara itu tidak menerima upah dari pihak hotel.
Selain 254 karyawan yang di rumah juga terdapat 17 orang pekerja di PHK pihak hotel.
Dengan demikian menurut Yanuar, pekerja hotel yang terdampak COVID-19 di Kota Kupang sebanyak 271 orang tersebar di enam hotel.
Ditambahkannya, Pemerintah Kota Kupang sedang berupaya agar para pekerja hotel yang diberhentikan sementara maupun di PHK mendapat bantuan sosial dari pemerintah karena ikut terdampak bencana COVID-19.
Baca juga: Kesulitan akses kartu prakerja karena banyak pendaftar
"Pemerintah Kota Kupang sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTT maupun pemerintah pusat agar pekerja hotel yang dirumahkan maupun yang diberhentikan bisa ikut menerima bantuan sosial COVID-19 karena mereka kehilangan pendapatan untuk kebutuhan keluarga," tegas Yanuar.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Yanuar Dally ketika dihubungi ANTARA di Kupang, Jumat, (8/5).
Yanuar mengatakan hal itu terkait dampak pandemi COVID-19 terhadap pembangunan sektor pariwisata di ibu kota provinsi NTT itu.
Baca juga: SPSI NTT: pemerintah diharapkan segera salurkan bantuan bagi tenaga kerja
Baca juga: Ratusan tenaga kerja NTT terkena PHK akibat COVID-19
Dia mengatakan, 254 pekerja di enam hotel di ibu kota provinsi berbasis kepulauan ini dirumahkan sementara, setelah sejumlah hotel itu berhenti beroperasi karena ketiadaan tamu sebagai dampak adanya virus Corona baru atau COVID-19.
"Berdasarkan informasi dari beberapa hotel itu para karyawan di rumah untuk sementara selama pandemi COVID-19 berlangsung," tegasnya.
Menurut mantan Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Kupang itu, pihak hotel akan mempekerjakan kembali 254 orang karyawan itu apabila pandemi COVID-19 berakhir.
Selama di rumah kata Yanuar, ratusan karyawan hotel yang di berhentikan sementara itu tidak menerima upah dari pihak hotel.
Selain 254 karyawan yang di rumah juga terdapat 17 orang pekerja di PHK pihak hotel.
Dengan demikian menurut Yanuar, pekerja hotel yang terdampak COVID-19 di Kota Kupang sebanyak 271 orang tersebar di enam hotel.
Ditambahkannya, Pemerintah Kota Kupang sedang berupaya agar para pekerja hotel yang diberhentikan sementara maupun di PHK mendapat bantuan sosial dari pemerintah karena ikut terdampak bencana COVID-19.
Baca juga: Kesulitan akses kartu prakerja karena banyak pendaftar
"Pemerintah Kota Kupang sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTT maupun pemerintah pusat agar pekerja hotel yang dirumahkan maupun yang diberhentikan bisa ikut menerima bantuan sosial COVID-19 karena mereka kehilangan pendapatan untuk kebutuhan keluarga," tegas Yanuar.