Kupang (ANTARA) - Bupati Sumba Timur, Gidion Mbilijora, mengatakan pemerintahannya tetap siaga terhadap serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) karena penyakit tersebut masih muncul di wilayah kabupaten bagian paling timur Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.
"Sampai saat kami di Sumba Timur tetap siaga DBD karena kasusnya masih muncul," kata Gidion Mbilijora ketika dihubungi ANTARA dari Kupang, Kamis, (25/6) terkait kondisi terkini serangan penyakit DBD di Kabupaten Sumba Timur.
Baca juga: Wagub NTT sebut masalah DBD tetap jadi fokus perhatian pemerintah
Ia menyebutkan, dari data yang diketahuinya masih ada 20-an pasien DBD yang dirawat pada rumah sakit di daerah setempat.
Bupati mengatakan, pihaknya bersyukur karena jumlah kasus DBD pada 2020 ini tercatat menurun drastis dibandingkan pada 2019 lalu yang tercatat sebanyak lebih dari 800 orang.
Untuk tahun ini, lanjut dia, jumlah kasus DBD tercatat sebanyak 105 kasus namun tidak ada korban yang meninggal.
"Berbeda dengan 2019 lalu itu dari Januari-Maret ada 18 orang yang meninggal karena DBD, tapi kami bersyukur tahun ini tidak ada korban jiwa," katanya.
Menurut dia, menurunnya kasus DBD di Sumba Timur karena dukungan berbagai upaya pencegahan yang gencar dilakukan baik dari pemerintah maupun berbagai elemen masyarakat setempat.
Ia menyebut, beberapa kegiatan seperti pembersihan lingkungan, pemberantasan sarang nyamuk, dan lainnya terus dilakukan sebagai upaya menekan kasus penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini.
Baca juga: Doni Monardo ingatkan NTT harus tetap waspadai DBD
"Upaya-upaya ini yang terus kami dorong sampai ke desa-desa karena dampaknya sangat terasa dalam menekan jumlah kasus DBD," katanya.
"Jadi di tengah upaya pencegahan dan penanganan COVID-19 saat ini, kami juga tetap siaga untuk masalah DBD, selain itu juga persoalan gizi buruk," kata Bupati Gidion Mbilijora.
"Sampai saat kami di Sumba Timur tetap siaga DBD karena kasusnya masih muncul," kata Gidion Mbilijora ketika dihubungi ANTARA dari Kupang, Kamis, (25/6) terkait kondisi terkini serangan penyakit DBD di Kabupaten Sumba Timur.
Baca juga: Wagub NTT sebut masalah DBD tetap jadi fokus perhatian pemerintah
Ia menyebutkan, dari data yang diketahuinya masih ada 20-an pasien DBD yang dirawat pada rumah sakit di daerah setempat.
Bupati mengatakan, pihaknya bersyukur karena jumlah kasus DBD pada 2020 ini tercatat menurun drastis dibandingkan pada 2019 lalu yang tercatat sebanyak lebih dari 800 orang.
Untuk tahun ini, lanjut dia, jumlah kasus DBD tercatat sebanyak 105 kasus namun tidak ada korban yang meninggal.
"Berbeda dengan 2019 lalu itu dari Januari-Maret ada 18 orang yang meninggal karena DBD, tapi kami bersyukur tahun ini tidak ada korban jiwa," katanya.
Menurut dia, menurunnya kasus DBD di Sumba Timur karena dukungan berbagai upaya pencegahan yang gencar dilakukan baik dari pemerintah maupun berbagai elemen masyarakat setempat.
Ia menyebut, beberapa kegiatan seperti pembersihan lingkungan, pemberantasan sarang nyamuk, dan lainnya terus dilakukan sebagai upaya menekan kasus penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini.
Baca juga: Doni Monardo ingatkan NTT harus tetap waspadai DBD
"Upaya-upaya ini yang terus kami dorong sampai ke desa-desa karena dampaknya sangat terasa dalam menekan jumlah kasus DBD," katanya.
"Jadi di tengah upaya pencegahan dan penanganan COVID-19 saat ini, kami juga tetap siaga untuk masalah DBD, selain itu juga persoalan gizi buruk," kata Bupati Gidion Mbilijora.