Kupang (ANTARA) - Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, Egusem Pieter Tahun meminta warganya agar menjaga infrastruktur kelistrikan yang telah dibangun pihak PT PLN (Persero) di provinsi setempat sehingga dapat memanfaatkan listrik secara berkelanjutan.

"Kami mengapresiasi PLN yang terus menggenjot pembangunan listrik desa di TTS. Oleh karena itu kami meminta warga TTS agar menjaga aset milik PLN yang ada sehingga listrik tetap menyala dan dimanfaatkan secara berkelanjutan," kata Egusem Pieter dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (13/7).

Baca juga: PLN alirkan listrik empat desa Timor Tengah Selatan

Ia mengatakan hal itu menanggapi pengoperasian listrik PLN untuk empat desa di Kecamatan Kokbaun, Kabupaten Timor Tengah Selatan, yaitu Desa Niti, Desa Sabnala, Desa Koloto, dan Desa Lotas.

Bupati Pieter Tahun menyampaikan terima kasih kepada pihak PLN yang terus berupaya menghadirkan listrik untuk masyarakatnya terutama di wilayah pelosok.

Banyak desa yang sebelumnya masih menggunakan lampu pelita, kata dia, kini secara bertahap sudah menikmati listrik PLN yang dimanfaatkan untuk berbagai aspek kehidupan.

Kondisi rasio desa berlistrik Kabupaten Timor Tengah Selatan juga terus meningkat dan sekarang telah mencapai 96,04 persen, katanya.

Ia mengatakan, meski demikian untuk menjaga agar kehadiran listrik bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan maka sangat dibutuhkan peran serta masyarakat untuk ikut menjaga infrastruktur yang ada.

"Seperti kalau ada pohon milik warga yang mengancam jaringan maka harus sering ditebas sehingga tidak mengganggu aliran listrik, selain itu juga ikut menjaga berbagai infrastruktur kelistrikan lain yang sudah dibangun," katanya.

Baca juga: PLN NTT alirkan listrik untuk 150 KK di Desa Tuamese, TTU

Baca juga: PLN gencarkan edukasi kelistrikan bagi warga di Pulau Sumba

Bupati Pieter Tahun juga meminta agar ketika ada gangguan kelistrikan maka warga jangan memperbaiki sendiri melainkan langsung melaporkan kepada pihak PLN karena berbahaya bagi keselamatan warga.

 

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024