Kupang (Antara NTT) - PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan mengevakuasi daya dari pembangkit listrik di Ulumbu, Kabupaten Manggarai menuju Labauan Bajo ibu kota Kabupaten Manggarai Barat pada Agustus 2017.
"Menyambut 17 Agustus itu kami targetkan evakuasi cadangan daya yang ada di Ulumbu sampai di Manggarai Barat mencakup juga di Kabupaten Manggarai Timur dan Manggarai Barat," kata General Manager PT PLN (Persero) Wilayah NTT Richard Safkaur di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan, evakuasi daya cadangan itu untuk mempercepat upaya PLN dalam melistriki desa-desa yang tersebar di wilayah barat Pulau Flores itu, mengingat pemerintah di sejumlah daerah itu terus mengajukan permintaan untuk pasokan listrik.
Untuk itu, pihaknya tengah fokus mempercepat pembangunan transmisi listrik dari Ulumbu-Ruteng-Labuan Bajo yang sampai saat ini sudah memasuki daerah di sekitar Labuan Bajo.
Percepatan itu, lanjutnya, dilakukan dengan pembangunan jumlah tapak tower untuk transmisi kelistrikan dari Ulumbu-Ruteng sebanyak 44 buah, Ruteng-Labuan Bajo 150 buah.
Richard menjelaskan, sebelumnya kerja pembangunan transmisi yang hendak memasuki daerah Labuan Bajo itu sempat terkendala karena mendapat protes dari salah seorang pengusaha asal Malaysia yang tanahnya dilewati transmisi.
"Ada titik di sana yang bermasalah dan kami akan komunikasikan dengan bupati setempat supaya ini bisa dipercepat penyelesainnya, seperti apa caranya harus cepat selesai karena menyambut 17 Agustus ini kita akan evakuasi cadangan daya dari Ulumbu," katanya.
Ia mengatakan, jika evakuasi cadangan daya tersebut cepat dilakukan, maka desa-desa baik di Kabupaten Manggarai Timur, Manggarai, hingga Manggarai Barat yang selama ini belum menikmati listrik lebih cepat pula dilayani.
Lebih lanjut, ia menyebut terutama pasokan listrik untuk Labuan Bajo yang merupakan salah satu dari 10 daerah yang telah diterapkan pemerintah sebagai destinasi wisata unggulan yang secara nasional.
Ia mengkaui, kunjungan wisatawan baik domestik maupun asing ke Labuan Bajo, Manggarai Barat terus membeludak dari waktu ke waktu.
"Dan memang para investor sudah bergerak ke sana untuk berinvestasi membangunan infrastruktur pendukung pariwisata seperti perhotelan, restoran, dan lainnya, sehingga kami di PLN juga harus bergerak cepat," katanya.
Ia meyakini, jika pasokan listrik ke daerah wisata unggulan itu memadai baik ke desa-desa maupuan untuk kebutuhan investasi maka akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang bisa bergerak lebih cepat di daerah itu karena telah didukung dengan sektor pariwisata unggulan.
"Menyambut 17 Agustus itu kami targetkan evakuasi cadangan daya yang ada di Ulumbu sampai di Manggarai Barat mencakup juga di Kabupaten Manggarai Timur dan Manggarai Barat," kata General Manager PT PLN (Persero) Wilayah NTT Richard Safkaur di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan, evakuasi daya cadangan itu untuk mempercepat upaya PLN dalam melistriki desa-desa yang tersebar di wilayah barat Pulau Flores itu, mengingat pemerintah di sejumlah daerah itu terus mengajukan permintaan untuk pasokan listrik.
Untuk itu, pihaknya tengah fokus mempercepat pembangunan transmisi listrik dari Ulumbu-Ruteng-Labuan Bajo yang sampai saat ini sudah memasuki daerah di sekitar Labuan Bajo.
Percepatan itu, lanjutnya, dilakukan dengan pembangunan jumlah tapak tower untuk transmisi kelistrikan dari Ulumbu-Ruteng sebanyak 44 buah, Ruteng-Labuan Bajo 150 buah.
Richard menjelaskan, sebelumnya kerja pembangunan transmisi yang hendak memasuki daerah Labuan Bajo itu sempat terkendala karena mendapat protes dari salah seorang pengusaha asal Malaysia yang tanahnya dilewati transmisi.
"Ada titik di sana yang bermasalah dan kami akan komunikasikan dengan bupati setempat supaya ini bisa dipercepat penyelesainnya, seperti apa caranya harus cepat selesai karena menyambut 17 Agustus ini kita akan evakuasi cadangan daya dari Ulumbu," katanya.
Ia mengatakan, jika evakuasi cadangan daya tersebut cepat dilakukan, maka desa-desa baik di Kabupaten Manggarai Timur, Manggarai, hingga Manggarai Barat yang selama ini belum menikmati listrik lebih cepat pula dilayani.
Lebih lanjut, ia menyebut terutama pasokan listrik untuk Labuan Bajo yang merupakan salah satu dari 10 daerah yang telah diterapkan pemerintah sebagai destinasi wisata unggulan yang secara nasional.
Ia mengkaui, kunjungan wisatawan baik domestik maupun asing ke Labuan Bajo, Manggarai Barat terus membeludak dari waktu ke waktu.
"Dan memang para investor sudah bergerak ke sana untuk berinvestasi membangunan infrastruktur pendukung pariwisata seperti perhotelan, restoran, dan lainnya, sehingga kami di PLN juga harus bergerak cepat," katanya.
Ia meyakini, jika pasokan listrik ke daerah wisata unggulan itu memadai baik ke desa-desa maupuan untuk kebutuhan investasi maka akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang bisa bergerak lebih cepat di daerah itu karena telah didukung dengan sektor pariwisata unggulan.