Kupang (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat ada sekitars2.6555 orang warga di provinsi ituberbasis kepulauan inipernah melakukan kontak dengan pasien yangerkonfirmasi positif COVID-19 sejak daerah ini dilanda pandemi COVID-19 sejak maret 2020.
"Ada 2.655 orang dari 3.091 pasien kontak erat di NTT ydinyatakan sembuh," kata juru bicara GTPP COVID-19 NTT Marius Ardu Jelamu ketika dihubungi di Kupang, senin (14/9)/
"Masih ada 436 orang pasien kontak erat yang sedang dalam pemantauan tim Gugus Tugas COVID-19 di NTT," tambahnya.
Selain itu kata dia, terdapat 2.287 orang suspek COVID-19 dan yang telah dinyatakan sembuh ada 2.198 orang.
Ia menambahkan berdasarkan data GTPP COVID-19 NTT bahwa suspek COVID-19 yang meninggal dunia mencapai 25 orang.
"Ada 64 orang suspek COVID-19 yang sedang dalam perawatan di sejumlah rumah sakit di NTT," katanya.
Menurut dia dengan tingginya jumlah kontak erat kasus COVID-19 di provinsi berbasis kepulauan ini maka penerapan protokol kesehatan perlu diperketat guna mencegah adanya penularan COVID-19 NTT.
Penerapan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, selalu mencuci tangan dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan mampu mencegah terjadinya penularan COVID-19., demikian Marius Ardu Jelamu.
Baca juga: Gugus Tugas: Sudah lima warga NTT meninggal akibat COVID
Baca juga: Ende dorong masyarakatnya laksanakan protokol kesehatan
"Ada 2.655 orang dari 3.091 pasien kontak erat di NTT ydinyatakan sembuh," kata juru bicara GTPP COVID-19 NTT Marius Ardu Jelamu ketika dihubungi di Kupang, senin (14/9)/
"Masih ada 436 orang pasien kontak erat yang sedang dalam pemantauan tim Gugus Tugas COVID-19 di NTT," tambahnya.
Selain itu kata dia, terdapat 2.287 orang suspek COVID-19 dan yang telah dinyatakan sembuh ada 2.198 orang.
Ia menambahkan berdasarkan data GTPP COVID-19 NTT bahwa suspek COVID-19 yang meninggal dunia mencapai 25 orang.
"Ada 64 orang suspek COVID-19 yang sedang dalam perawatan di sejumlah rumah sakit di NTT," katanya.
Menurut dia dengan tingginya jumlah kontak erat kasus COVID-19 di provinsi berbasis kepulauan ini maka penerapan protokol kesehatan perlu diperketat guna mencegah adanya penularan COVID-19 NTT.
Penerapan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, selalu mencuci tangan dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan mampu mencegah terjadinya penularan COVID-19., demikian Marius Ardu Jelamu.
Baca juga: Gugus Tugas: Sudah lima warga NTT meninggal akibat COVID
Baca juga: Ende dorong masyarakatnya laksanakan protokol kesehatan