Kupang (ANTARA) - Pemimpin Perum Bulog Kantor Wilayah NTT Asmal mengatakan bahwa proses pendistribusian bantuan sosial beras di beberapa kabupaten di provinsi berbasis kepulauan itu kemungkinan akan dilakukan untuk tiga bulan sekaligus, yakni untuk Agustus, September dan Oktober.
"Kemarin dalam pertemuan sempat dibahas juga dan ada beberapa daerah yang kemungkinan proses distribusinya akan sekalian, jadi tidak seperti di Kota Kupang yang akan tahap kedua," katanya kepada ANTARA di Kupang, Rabu, (16/9).
Baca juga: 363.140 KPM di NTT mendapat bansos beras dari Kemensos
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan permintaan dari Menteri Sosial Juliari Batubara yang saat peluncuran bansos beras secara nasional pada 2 September 2020 lalu mengingatkan agar proses pendistribusian dan pembagian bantuan sosial beras itu langsung ke lokasi yang terdekat dengan rumah warga.
Asmal mengatakan bahwa salah satu daerah yang menjadi perhatian untuk pendistribusian bantuan sosial beras itu hanya dilakukan sekali saja yakni di daerah Oepoli, di kabupaten Kupang yang mana akses jalannya sangat memprihatinkan.
Pihaknya tak ingin nanti jika terlambat mendistribusikan dikhawatirkan akan muncul kendala lain yakni cuaca buruk yang berujung pada tertutupnya akses jalan menuju ke daerah tersebut.
Proses verifikasi saat ini tengah dilakukan daerah-daerah mana saja yang pada bulan Oktober nanti sulit untuk dilakukan distribusi mengingat cuaca tak menentu dan beberapa daerah di Indonesia juga banyak yang sudah terkena banjir.
Lebih lanjut, kata dia, sesuai petunjuk teknis dari Kementerian Sosial seharusnya proses pendistribusian hanya bisa dilakukan dua kali yakni September dan Oktober.
Di bulan September jumlah beras yang diberikan mencapai 30 Kilogram untuk setiap KPM, sementara di bulan Oktober hanya 15 kilogram saja.
"Tetapi ada pengecualiannya, jika ada daerah-daerah yang sulit dijangkau akan didistribusikan sekalian. Artinya, bahwa setiap KPM akan mendapatkan 45 kilogram bansos beras itu," tambah dia.
Baca juga: Kejati NTT awasi distribusi bantuan bansos
Sementara itu Dinas Sosial NTT menyatakan bahwa untuk provinsi itu ada sekitar 363.140 keluarga penerima manfaat (KPM) program Keluarga Harapan (PKH) yang menerima bantuan sosial beras.
Kepala Dinas Sosial NTT Jamaludin Ahmad mengatakan mereka yang mendapatkan bantuan itu bukan mereka yang sebelumnya mendapatkan bantuan sosial lainnya, baik dari bantuan dana desa, bantuan sosial tunai (BST), bantuan langsung tunai (BLT), dan bantuan dari APBD.
"Untuk seluruh NTT, beras yang disiapkan mencapai 16.241 ton bagi ratusan ribu KPM itu. Dan hari ini sudah beberapa kabupaten/kota yang sudah mulai menyalurkan," kata dia.
"Kemarin dalam pertemuan sempat dibahas juga dan ada beberapa daerah yang kemungkinan proses distribusinya akan sekalian, jadi tidak seperti di Kota Kupang yang akan tahap kedua," katanya kepada ANTARA di Kupang, Rabu, (16/9).
Baca juga: 363.140 KPM di NTT mendapat bansos beras dari Kemensos
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan permintaan dari Menteri Sosial Juliari Batubara yang saat peluncuran bansos beras secara nasional pada 2 September 2020 lalu mengingatkan agar proses pendistribusian dan pembagian bantuan sosial beras itu langsung ke lokasi yang terdekat dengan rumah warga.
Asmal mengatakan bahwa salah satu daerah yang menjadi perhatian untuk pendistribusian bantuan sosial beras itu hanya dilakukan sekali saja yakni di daerah Oepoli, di kabupaten Kupang yang mana akses jalannya sangat memprihatinkan.
Pihaknya tak ingin nanti jika terlambat mendistribusikan dikhawatirkan akan muncul kendala lain yakni cuaca buruk yang berujung pada tertutupnya akses jalan menuju ke daerah tersebut.
Proses verifikasi saat ini tengah dilakukan daerah-daerah mana saja yang pada bulan Oktober nanti sulit untuk dilakukan distribusi mengingat cuaca tak menentu dan beberapa daerah di Indonesia juga banyak yang sudah terkena banjir.
Lebih lanjut, kata dia, sesuai petunjuk teknis dari Kementerian Sosial seharusnya proses pendistribusian hanya bisa dilakukan dua kali yakni September dan Oktober.
Di bulan September jumlah beras yang diberikan mencapai 30 Kilogram untuk setiap KPM, sementara di bulan Oktober hanya 15 kilogram saja.
"Tetapi ada pengecualiannya, jika ada daerah-daerah yang sulit dijangkau akan didistribusikan sekalian. Artinya, bahwa setiap KPM akan mendapatkan 45 kilogram bansos beras itu," tambah dia.
Baca juga: Kejati NTT awasi distribusi bantuan bansos
Sementara itu Dinas Sosial NTT menyatakan bahwa untuk provinsi itu ada sekitar 363.140 keluarga penerima manfaat (KPM) program Keluarga Harapan (PKH) yang menerima bantuan sosial beras.
Kepala Dinas Sosial NTT Jamaludin Ahmad mengatakan mereka yang mendapatkan bantuan itu bukan mereka yang sebelumnya mendapatkan bantuan sosial lainnya, baik dari bantuan dana desa, bantuan sosial tunai (BST), bantuan langsung tunai (BLT), dan bantuan dari APBD.
"Untuk seluruh NTT, beras yang disiapkan mencapai 16.241 ton bagi ratusan ribu KPM itu. Dan hari ini sudah beberapa kabupaten/kota yang sudah mulai menyalurkan," kata dia.