Kupang (ANTARA) - PT. XL Axiata Tbk menyalurkan donasi pendidikan di salah satu sekolah di perbatasan RI-Timor Leste yakni SMA Negeri Lurasik, Desa Boronubaen, Kecamatan Biboki Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara yang dilakukan oleh sejumlah karyawannya dalam program "Bersama membangun Negeri".
Chief Human Capital Officer XL Axiata, Rudy Afandi kepada ANTARA di Kupang, Kamis, (1/10) mengatakan bahwa penyerahan donasi itu berupa laptop serta fasilitas air bersih yang dapat digunakan oleh pihak sekolah serta warga di desa tersebut.
Baca juga: Presiden Jokowi ke NTT tinjau proyek prasarana dan bagikan bantuan
"Jumlah laptop yang didonasikan sebanyak tiga unit dan fasilitas air bersih yang didonasikan juga itu berupa sumur bor air bersih," katanya.
Tak hanya itu , laptop yang didonasikan juga dilengkapi dengan 200 paket internet yang dibagikan kepada para siswa dan guru. Masing-masing kartu SIM sudah dibekali kuota sebesar 30 GB yang bisa dimanfaatkan selama dua bulan. Sementara itu, untuk router diberikan kuota gratis sebesar 20 GB setiap bulan selama 1 tahun.
Ia pun berharap agar bantuan donasi yang diberikan itu mampu membantu para pelajar di sekolah itu dan warga di desa tersebut yang kesulitan air bersih.
Selain membagikan donasi pendidikan, sejumlah karyawan PT. XL Axiata juga membagikan keahlian mereka di bidang teknologi digital
”Bekerja di perusahaan yang berbasis teknologi, rata-rata karyawan XL Axiata memiliki pengetahuan, pemahaman, dan keahlian di bidang teknologi digital yang bisa dibagikan kepada para pelajar karena memang sangat bermanfaat bagi mereka," tutur dia.
Keahlian dan pemahaman berkaitan dengan era digital yang diberikan seperti bagaimana memanfaatkan sosial media secara positif, bagaimana memanfaatkan internet untuk mendukung prestasi para pelajar, hingga cara membuat foto yang bagus dengan smartphone biasa, dan masih banyak lagi.
Rudy menambahkan program yang rutin dilaksanakan setiap tahun di berbagai daerah di Indonesia itu merupakan wujud kepedulian karyawan XL Axiata pada kemajuan dunia pendidikan. Pada program ini karyawan mendapatkan kesempatan untuk turut terlibat secara aktif mentransfer pengetahuan dan keahliannya.
Meskipun dalam situasi pandemi, XL Axiata tetap berusaha melaksanakan program sosial ini dengan sejumlah penyesuaian pada protokol kesehatan. Pandemi justru menegaskan pihaknya untuk mencari cara alternatif agar program ini tetap bisa dijalankan mengingat manfaat yang bisa diberikan kepada para pelajar di sekolah sasaran.
Sementara itu Group Head XL Axiata East Region, Bambang Parikesit, yang memimpin wilayah kerja di area Indonesia Timur, menyebut NTT sebagai salah satu wilayah dengan pertumbuhan penggunaan data yang cukup tinggi. Masyarakat NTT, termasuk anak-anak muda dan pelajar memiliki antusiasme yang besar untuk bisa memanfaatkan layanan internet dan digital.
Untuk itu, XL Axiata juga sering menyelenggarakan event yang bertujuan untuk memfasilitasi generasi muda agar bisa menyalurkan minat mereka pada teknologi digital.
“Acara-acara seperti ini memang dibutuhkan di NTT, di mana anak-anak muda, termasuk para pelajar sekolah, juga haus terhadap keahlian-keahlian yang berhubungan dengan pemanfaatan teknologi digital. Kami berharap, pengetahuan yang dibagikan para karyawan XL Axiata akan menyadarkan para pelajar untuk lebih memanfaatkan sarana digital secara positif dan produktif, sekaligus menghindari dampak negatifnya,” sambung Bambang.
Baca juga: Timor Leste berharap impor benang tenun dari Indonesia
Karena pandemi, kegiatan seperti transfer pengetahuan mengenai berbagai keahlian yang diperlukan para pelajar memang tidak bisa dilakukan secara tatap muka. Materi-materi yang akan diberikan untuk para siswa SMA Negeri Lurasik terkait dengan sejumlah ketrampilan atau keahlian yang diperlukan para pelajar di era digital yang akan bisa bermanfaat bagi mereka saat ini atau mendatang.
Bantuan juga tak hanya diberikan kepada SMA tersebut. PT XL Axiata juga memberikan donasi kepada Panti Asuhan Yayasan Regina Angelorum Tenubot, Atambua, Kabupaten Belu.Bantuan yang diberikan berupa uang tunai senilai Rp3 juta rupiah. Donasi tersebut berasal dari program sosial perusahaan.
Chief Human Capital Officer XL Axiata, Rudy Afandi kepada ANTARA di Kupang, Kamis, (1/10) mengatakan bahwa penyerahan donasi itu berupa laptop serta fasilitas air bersih yang dapat digunakan oleh pihak sekolah serta warga di desa tersebut.
Baca juga: Presiden Jokowi ke NTT tinjau proyek prasarana dan bagikan bantuan
"Jumlah laptop yang didonasikan sebanyak tiga unit dan fasilitas air bersih yang didonasikan juga itu berupa sumur bor air bersih," katanya.
Tak hanya itu , laptop yang didonasikan juga dilengkapi dengan 200 paket internet yang dibagikan kepada para siswa dan guru. Masing-masing kartu SIM sudah dibekali kuota sebesar 30 GB yang bisa dimanfaatkan selama dua bulan. Sementara itu, untuk router diberikan kuota gratis sebesar 20 GB setiap bulan selama 1 tahun.
Ia pun berharap agar bantuan donasi yang diberikan itu mampu membantu para pelajar di sekolah itu dan warga di desa tersebut yang kesulitan air bersih.
Selain membagikan donasi pendidikan, sejumlah karyawan PT. XL Axiata juga membagikan keahlian mereka di bidang teknologi digital
”Bekerja di perusahaan yang berbasis teknologi, rata-rata karyawan XL Axiata memiliki pengetahuan, pemahaman, dan keahlian di bidang teknologi digital yang bisa dibagikan kepada para pelajar karena memang sangat bermanfaat bagi mereka," tutur dia.
Keahlian dan pemahaman berkaitan dengan era digital yang diberikan seperti bagaimana memanfaatkan sosial media secara positif, bagaimana memanfaatkan internet untuk mendukung prestasi para pelajar, hingga cara membuat foto yang bagus dengan smartphone biasa, dan masih banyak lagi.
Rudy menambahkan program yang rutin dilaksanakan setiap tahun di berbagai daerah di Indonesia itu merupakan wujud kepedulian karyawan XL Axiata pada kemajuan dunia pendidikan. Pada program ini karyawan mendapatkan kesempatan untuk turut terlibat secara aktif mentransfer pengetahuan dan keahliannya.
Meskipun dalam situasi pandemi, XL Axiata tetap berusaha melaksanakan program sosial ini dengan sejumlah penyesuaian pada protokol kesehatan. Pandemi justru menegaskan pihaknya untuk mencari cara alternatif agar program ini tetap bisa dijalankan mengingat manfaat yang bisa diberikan kepada para pelajar di sekolah sasaran.
Sementara itu Group Head XL Axiata East Region, Bambang Parikesit, yang memimpin wilayah kerja di area Indonesia Timur, menyebut NTT sebagai salah satu wilayah dengan pertumbuhan penggunaan data yang cukup tinggi. Masyarakat NTT, termasuk anak-anak muda dan pelajar memiliki antusiasme yang besar untuk bisa memanfaatkan layanan internet dan digital.
Untuk itu, XL Axiata juga sering menyelenggarakan event yang bertujuan untuk memfasilitasi generasi muda agar bisa menyalurkan minat mereka pada teknologi digital.
“Acara-acara seperti ini memang dibutuhkan di NTT, di mana anak-anak muda, termasuk para pelajar sekolah, juga haus terhadap keahlian-keahlian yang berhubungan dengan pemanfaatan teknologi digital. Kami berharap, pengetahuan yang dibagikan para karyawan XL Axiata akan menyadarkan para pelajar untuk lebih memanfaatkan sarana digital secara positif dan produktif, sekaligus menghindari dampak negatifnya,” sambung Bambang.
Baca juga: Timor Leste berharap impor benang tenun dari Indonesia
Karena pandemi, kegiatan seperti transfer pengetahuan mengenai berbagai keahlian yang diperlukan para pelajar memang tidak bisa dilakukan secara tatap muka. Materi-materi yang akan diberikan untuk para siswa SMA Negeri Lurasik terkait dengan sejumlah ketrampilan atau keahlian yang diperlukan para pelajar di era digital yang akan bisa bermanfaat bagi mereka saat ini atau mendatang.
Bantuan juga tak hanya diberikan kepada SMA tersebut. PT XL Axiata juga memberikan donasi kepada Panti Asuhan Yayasan Regina Angelorum Tenubot, Atambua, Kabupaten Belu.Bantuan yang diberikan berupa uang tunai senilai Rp3 juta rupiah. Donasi tersebut berasal dari program sosial perusahaan.