Alasan Xl menggunakan skema USO di daerah 3T

id Xl axiata, bts

Alasan Xl menggunakan skema USO di daerah 3T

Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D Yosetya (kedua kiri) didampingi Group Head East Region Bambang Parikesit (tengah), Kadis Komimfo NTT Aba Maulaka (kedua kanan) Diryantel Komimfo Dhia A Febriansa (kanan) dan Tokoh Masyarakat Anton David Dalla (kiri) mencoba sinyal ponsel saat Peresmian Jaringan USO (Universal Service Obligation) Untuk Pelosok NTT di Desa Aewora, Ende, NTT, Senin (28/10/2019) (Antara/Kornelis Kaha)

"Kenapa XL berpartisipasi di USO, karena sesuai dengan strategi kami untuk terus ekspansi ke luar Pulau Jawa, salah satunya di NTT, " kata Yessie D Yosetya,
Ende (ANTARA) - PT Xl Axiata menyatakan alasan pihaknya berpatisipasi di layanan base transceiver station (BTS) yang memakai skema universal service obligation (USO) di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T), karena sesuai dengan strategi provider swasta tersebut untuk terus berekspansi keluar Pulau Jawa.

"Kenapa XL berpartisipasi di USO, karena sesuai dengan strategi kami untuk terus ekspansi ke luar Pulau Jawa, salah satunya di NTT, " kata Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D Yosetya, di Ende, Senin (28/10).

Hal ini disampaikannya ketika ditanya terkait alasan provider swasta tersebut membangun jaringannya di daerah pelosok negeri, terutama di wilayah 3T NTT.

Yessie mengatakan bahwa pada tahun 2018 lalu, XL sudah berpartisipasi membangun 64 jaringan USO di seluruh pelosok Indonesia. Pada tahun 2019 ini juga XL ingin fokus terlebih dahulu membangun jaringan 4G.

Baca juga: Diresmikan jaringan BTS di daerah terpencil Ende

"Tahun 2020 mendatang rencananya sekitar 250 BTS USO, tapi kami lihat dulu daerah mana yang akan kami kejar, " tambah dia.

Dia mengakui bahwa sudah punya rencana di tahun 2020 untuk pembangunan jaringan dengan skema USO, tetapi akan melihat juga dari pihak Bakti, anak perusahaan dari Komimfo.

Yessie mengakui, daerah yang menjadi sasaran jaringan USO, pelanggannya memang tidak banyak. Sebab, daerah jaringan USO merupakan daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

"Tapi tetap pemerintah melihat daerah ini punya potensi dan tidak boleh ditinggalin. Lagi pula dalam proses pembangunan tidak semua fasilitas disiapkan oleh kami," ujar dia.

XL bekerja sama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo untuk mendatangkan tower serta fasilitas pendukungnya.

"Jadi, kita sudah hitung kurang lebih bagus, jadi kayak startup, dimodalin dulu. Daerah harusnya berkembang kalau masuk internet, ada ekonomi baru, orang bisa buka online shop, turisme, ekonomi akan berkembang dalam beberapa tahun, baru operasionalnya kita ambil," ujar dia.

Terkait lahan sendiri ujar dia sudah disiapkan pemerintah, bahkan untuk lahan untuk pembangunan jaringan XL di Desa Aewora memang diserahkan langsung oleh masyarakat dan pemilik lahan setempat.

Baca juga: XL bangun jaringan telekomunikasi di daerah 3T