Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)  Abraham Maulaka mengatakan sebanyak 121 Base Transceiver Station (BTS) akan dibangun pada 2020 untuk memenuhi kebutuhan akses telekomunikasi di provinsi setempat.

“Pembangunan BTS ini untuk mengatasi kesulitan akses telekomunikasi masyarakat di NTT karena masih ada 645 titik blank spot di daerah ini,” katanya ketika dihubungi di Kupang, Sabtu (10/10).

Baca juga: Masih ada 645 titik di NTT tanpa sinyal

Ia menjelaskan berdasarkan hasil rapat koordinasi beberapa waktu lalu antara Menteri Kominfo Johnny G Plate dengan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat
diketahui bahwa sudah ada kebijakan untuk pembangunan 121 unit BTS untuk NTT pada 2020 ini.

Abraham mengatakan pembangunan ratusan BTS ini merupakan kebijakan pemerintah pusat untuk mendukung Pemprov NTT mengatasi kesulitan akses telekomunikasi yang masih dialami masyarakat terutama di daerah pelosok.

“Pembangunan sudah dimulai dan terus berjalan di lapangan hingga mencapai target yang dialokasikan sebanyak 121 unit BTS,” katanya.

Abraham menjelaskan selanjutnya pada 2021 NTT juga mendapat alokasi pembangunan sebanyak 421 unit BTS yang tersebar di berbagai daerah.

Dengan demikian, lanjut dia, wilayah tanpa sinyal telekomunikasi di NTT yang saat ini tercatat sebanyak 645 titik ditargetkan dapat teratasi pada 2021.

Ia menambahkan selain BTS, pada 2021 mendatang juga akan disediakan layanan internet pada sekitar 1.923 titik terutama di berbagai instansi pelayanan publik.

“Layanan internet ini menyasar sekolah, puskesmas, kantor desa, kantor camat, dan sebagainya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di NTT,” katanya.

Baca juga: BTS harus dibangun lebih banyak di NTT


Pewarta : Nova Atu, Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024