Kupang (ANTARA) - Laboratorium biomolekuler hasil kerja sama Pemprov NTT dengan Universitas Nusa Cendana dan Forum Academia NTT dipastikan pada Rabu (4/11) mulai mengelar tes massal COVID-19 perdana di Kota Kupang.
'Kami sudah siap, jadi pada Rabu mendatang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Kupang akan memulai pelaksanaan tes COVID-19 secara massal untuk pertama kalinya di NTT," kata Ketua Tim Pool Test Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat NTT Dr. Fima Inabuy kepada wartawan di Kupang, Senin, (2/11).
Ia mengungkap data hasil validasi dari Laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan (BBTKL) Surabaya untuk 42 sample swab yang dikirim oleh Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat (Lab Biokesmas) Provinsi NTT, hasilnya menunjukkan angka 99 persen akurat.
Menurut Inabuy, perbedaan hasil validasi 1 persen terjadi karena ada satu spesimen yang hasilnya berbeda antara tes usap hari pertama dan tes usap hari kedua.
"Sesungguhnya perbedaan ini pun terdeteksi dalam pemeriksaan pool oleh Lab Biokesmas, dimana ada satu sampel yang menunjukkan hasil berbeda di dua hari tes usap. Dalam proses validasi ini, prinsipnya Lab Biokesmas melakukan pemeriksaan sejumlah sampel dengan metode pooled- qPCR, yang kemudian dicross-check dengan tes individual- qPCR oleh Lab RSUD Prof.Dr. W.Z. Johannes dan Lab BBTKL Surabaya," ujarnya.
Inabuy menambahkan dengan adanya akurasi yang tinggi itulah dirinya mengatakan sudah siap untuk melaksanakan tes COVID-19 massal. "Sebab keyakinan tim dari lab Biomolekuter itu terbukti, bahwa pool test yang dilakukan di level surveillance ketika dites secara individual pun hasilnya sama," katanya.
Ia menambahkan bahwa tes massal yang akan dilakukan pada Rabu mendatang membutuhkan pelaksanaan persiapan teknis seperti administrasi dan lainnya.
“Kuncinya ada di pengelompokan sampel yang tepat berdasarkan Penelusuran Epidemiologi (PE) di lapangan, karena itu pengisian form PE secara lengkap akan sangat membantu proses pool-test,” tambah dia.
Ia juga menambahkan bahwa dengan meningkatnya angka transmisi lokal dan angka kematian di NTT, maka upaya untuk mempercepat angka tes menjadi syarat mutlak untuk mendata penyebaran COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan NTT David Mandala mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi hal tersebut dan mengusulkan untuk secepatnya dilakukan tes massal karena memang potensi penyebaran COVID-19 sangat tinggi.
Baca juga: Pasien COVID di NTT bertambah 24 orang
'Sampai dengan hari ini total kasus konfirmasi positif COVID-19 di NTT sebanyak 694 orang, saat ini ada 184 orang yang masih dalam perawatan (27 persen), sudah 502 orang sembuh (72 persen) dan 8 meninggal (1,2 persen),” ujar dia.
Dari data yang dikumpulkan dari Tim COVID-19 Dinas Kesehatan Provinsi NTT, total kasus yang berasal dari transmisi lokal berada pada urutan pertama dengan jumlah kasus mencapai sebanyak 262 diikuti kasus dari klaster atau “kelompok” yang berjumlah 251 orang, pelaku perjalanan 160 orang dan klaster lain-lain 21 orang.
Baca juga: Pemprov NTT gratiskan layanan pemeriksaan COVID-19
'Kami sudah siap, jadi pada Rabu mendatang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Kupang akan memulai pelaksanaan tes COVID-19 secara massal untuk pertama kalinya di NTT," kata Ketua Tim Pool Test Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat NTT Dr. Fima Inabuy kepada wartawan di Kupang, Senin, (2/11).
Ia mengungkap data hasil validasi dari Laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan (BBTKL) Surabaya untuk 42 sample swab yang dikirim oleh Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat (Lab Biokesmas) Provinsi NTT, hasilnya menunjukkan angka 99 persen akurat.
Menurut Inabuy, perbedaan hasil validasi 1 persen terjadi karena ada satu spesimen yang hasilnya berbeda antara tes usap hari pertama dan tes usap hari kedua.
"Sesungguhnya perbedaan ini pun terdeteksi dalam pemeriksaan pool oleh Lab Biokesmas, dimana ada satu sampel yang menunjukkan hasil berbeda di dua hari tes usap. Dalam proses validasi ini, prinsipnya Lab Biokesmas melakukan pemeriksaan sejumlah sampel dengan metode pooled- qPCR, yang kemudian dicross-check dengan tes individual- qPCR oleh Lab RSUD Prof.Dr. W.Z. Johannes dan Lab BBTKL Surabaya," ujarnya.
Inabuy menambahkan dengan adanya akurasi yang tinggi itulah dirinya mengatakan sudah siap untuk melaksanakan tes COVID-19 massal. "Sebab keyakinan tim dari lab Biomolekuter itu terbukti, bahwa pool test yang dilakukan di level surveillance ketika dites secara individual pun hasilnya sama," katanya.
Ia menambahkan bahwa tes massal yang akan dilakukan pada Rabu mendatang membutuhkan pelaksanaan persiapan teknis seperti administrasi dan lainnya.
“Kuncinya ada di pengelompokan sampel yang tepat berdasarkan Penelusuran Epidemiologi (PE) di lapangan, karena itu pengisian form PE secara lengkap akan sangat membantu proses pool-test,” tambah dia.
Ia juga menambahkan bahwa dengan meningkatnya angka transmisi lokal dan angka kematian di NTT, maka upaya untuk mempercepat angka tes menjadi syarat mutlak untuk mendata penyebaran COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan NTT David Mandala mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi hal tersebut dan mengusulkan untuk secepatnya dilakukan tes massal karena memang potensi penyebaran COVID-19 sangat tinggi.
Baca juga: Pasien COVID di NTT bertambah 24 orang
'Sampai dengan hari ini total kasus konfirmasi positif COVID-19 di NTT sebanyak 694 orang, saat ini ada 184 orang yang masih dalam perawatan (27 persen), sudah 502 orang sembuh (72 persen) dan 8 meninggal (1,2 persen),” ujar dia.
Dari data yang dikumpulkan dari Tim COVID-19 Dinas Kesehatan Provinsi NTT, total kasus yang berasal dari transmisi lokal berada pada urutan pertama dengan jumlah kasus mencapai sebanyak 262 diikuti kasus dari klaster atau “kelompok” yang berjumlah 251 orang, pelaku perjalanan 160 orang dan klaster lain-lain 21 orang.
Baca juga: Pemprov NTT gratiskan layanan pemeriksaan COVID-19