Kupang (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kupang, Nusa Tenggara Timur  mengirim personel dan peralatan untuk membantu mengevakuasi warga dari desa-desa di kaki Gunung Ile Lewotolok, Selasa, (1/12).

Komandan Tim Kantor SAR Kupang Johannes Lake Watu kepada ANTARA di atas KN SAR Antareja mengatakan bahwa ada 22 personel di sertai dengan peralatan evakuasi yang dikirim ke Lembata.

Baca juga: Pemkab Lembata tetapkan erupsi gunung Lewotolok sebagai darurat bencana

"Kami dapat perintah dari Kepala Badan SAR untuk ikut membantu personel di sana. Khususnya dari SAR Maumere  dan kami pun berangkat," katanya

KN Antareja kata dia akan bertolak dari Kupang pukul 12.00 wita dengan membawa sejumlah personelnya dan dijadwalkan tiba di daerah operasi tepatnya di Lembata pukul 20.00 Wita.

Johannes mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya juga belum mengetahui kondisi terakhir di Lembata namun menurut laporan erupsi gunung masih terus terjadi.

Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa Gunung Api Ili Lewotolok kembali erupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi kurang lebih 700 meter dari atas puncak, atau 2.123 meter di atas permukaan laut pada hari Senin ini pukul 23.20 WITA.

Baca juga: BPBD Lembata evakuasi warga terdampak erupsi gunung Lewotolok

Berdasarkan hasil pemantauan Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah selatan.

Erupsi tersebut terekam oleh seismogram dengan amplitudo maksimum 24 milimeter dengan durasi kurang lebih 2 menit 25 detik.

Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok juga melaporkan adanya suara gemuruh saat terjadi erupsi.
 

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024