Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur menyalurkan bantuan bahan pokok serta ribuan masker untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi akibat bencana erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata.
"Bantuan sembako dan sekitar 9.000 masker ini untuk meringankan beban para pengungsi dalam situasi siaga erupsi ini," kata General Manager PT PLN (UIW) NTT Agustinus Jatmiko di Kupang, Kamis, (10/12).
Bantuan senilai Rp100 juta itu diserahkan pada Kamis (10/12) di posko utama pengungsian oleh Unit Layanan Pelanggan (ULP) Lembata mewakili PLN UIW NTT.
Posko utama tersebut menampung sebanyak 8.097 orang yang tempat tinggalnya berjarak kurang lebih 0-5 km dari Gunung Ili Lewotolok.
Agustinus mengatakan selain sembako dan masker, pihaknya juga menyalurkan bantuan alat trauma healing berupa alat tulis untuk anak-anak pengungsi.
Selain itu pihaknya juga membantu pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan penerangan bagi warga selama berada di lokasi pengungsian.
"Kami berharap dukungan bantuan ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung pemulihan dampak erupsi di Lembata," katanya.
Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday secara tepisah mengatakan pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk membantu pengungsi akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok.
Baca juga: PLN NTT latih puluhan perempuan Sumba Timur olah hasil laut
Baca juga: PLN NTT libatkan tiga UMKM ikut Festival PLN Peduli 2020 secara daring
"Para pengungsi ini tidak saja menempati posko yang disiapkan pemerintah di daerah Kecamatan Nubatukan, tetapi juga di rumah-rumah penduduk," katanya.
Pemerintah Kabupaten Lembata telah menetapkan status darurat bencana di daerah itu akibat erupsi gunung berapi Ile Lewotolok yang terjadi pada Jumat (27/11) dan Minggu (29/11) yang mengakibatkan ribuan warga mengungsi ke Kota Lewoleba ibu kota kabupaten.
"Bantuan sembako dan sekitar 9.000 masker ini untuk meringankan beban para pengungsi dalam situasi siaga erupsi ini," kata General Manager PT PLN (UIW) NTT Agustinus Jatmiko di Kupang, Kamis, (10/12).
Bantuan senilai Rp100 juta itu diserahkan pada Kamis (10/12) di posko utama pengungsian oleh Unit Layanan Pelanggan (ULP) Lembata mewakili PLN UIW NTT.
Posko utama tersebut menampung sebanyak 8.097 orang yang tempat tinggalnya berjarak kurang lebih 0-5 km dari Gunung Ili Lewotolok.
Agustinus mengatakan selain sembako dan masker, pihaknya juga menyalurkan bantuan alat trauma healing berupa alat tulis untuk anak-anak pengungsi.
Selain itu pihaknya juga membantu pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan penerangan bagi warga selama berada di lokasi pengungsian.
"Kami berharap dukungan bantuan ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung pemulihan dampak erupsi di Lembata," katanya.
Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday secara tepisah mengatakan pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk membantu pengungsi akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok.
Baca juga: PLN NTT latih puluhan perempuan Sumba Timur olah hasil laut
Baca juga: PLN NTT libatkan tiga UMKM ikut Festival PLN Peduli 2020 secara daring
"Para pengungsi ini tidak saja menempati posko yang disiapkan pemerintah di daerah Kecamatan Nubatukan, tetapi juga di rumah-rumah penduduk," katanya.
Pemerintah Kabupaten Lembata telah menetapkan status darurat bencana di daerah itu akibat erupsi gunung berapi Ile Lewotolok yang terjadi pada Jumat (27/11) dan Minggu (29/11) yang mengakibatkan ribuan warga mengungsi ke Kota Lewoleba ibu kota kabupaten.