Kupang (ANTARA) - Real Estate Indonesia (REI) Nusa Tenggara Timur mengklaim berhasil memenuhi target penjualan rumah dalam kegiatan Bank NTT REI Expo yang digelar sejak Jumat (11/12) hingga Minggu (20/12) kemarin.
"Awalnya kita targetkan 150 unit rumah saja dan itu pun hanya rumah bersubsidi saja, tetapi dalam perjalanan ternyata ada juga rumah non subsidi ikut terjual, sehingga total semua ada 155 unit rumah dengan rincian 147 unit rumah bersubsidi dan delapan rumah non subsidi," kata Ketua Panitia Bank NTT REI Expo 2020 Chandra kepada wartawan di Kupang, Senin, (21/12).
Ia mengatakan hal ini terkait perkembangan penjualan rumah bersubsidi dan non subisidi dalam kegiatan Bank NTT REI Expo 2020 yang sudah digelar di Kota Kupang dalam rangka merumahkan masyarakat di NTT.
Baca juga: Dalam 3 tahun, REI NTT bangun 10.000 unit rumah
Chandra mengatakan dari 155 unit rumah yang terjual itu nilainya mencapai Rp27 miliar dari target awalnya hanya mencapai Rp25 miliar. Hal ini karena memag ada rumah non subsidi yang terjual.
"Ya target awalnya hanya Rp25 miliar saja. Tetapi ternyata sampai dengan acara penutupan semalam, total rumah yang dijual mencapai 155 unit rumah dengan nilai penjualan mencapai Rp27 miliar," ujar dia.
Chandra mengatakan bahwa pencapaian ini merupakan pencapaian yang luar biasa karena memang tercapainya target ini bertepatan dengan hari Ulang Tahun ke 62 Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Ya ini kado dari kami REI NTT untuk NTT di saat usianya mencapai 62 ini. Program seperti ini juga akan kita terapkan pada tahun 2021 nanti saat kami mengelar Expo yang sama dalam rangka merumahkan masyarakat di NTT," tambah dia.
Sementara itu Ketua REI NTT Bobby Pitoby mengatakan bahwa saat ini pndeki COVID-19 masih terus ada. Hal ini tentu saja melemahkan tumbuh kembang perekonomian di NTT.
"Kita tahu saat ini perekonomian sedang mandek, nah dengan adanya kegiatan seperti ini tentu saja akan membantu perekonomian di NTT karena dampaknya tidak hnya bagi perumahan saja, tetapi juga akan berpengaruh kepada 147 sektor lain yang terdorong dan tergerak dalam sektor perumahan itu," tambah dia.
Ia mencontohkan buruh bangunan, keramik, perekonomian di toko bangunan dan di sektor lainnya yang tentu saja ujar dia akan berdampak pada ekonomi di provinisi berbasis kepulauan itu.
Baca juga: Ada perubahan skema penjualan rumah bersubsidi di Indonesia
Bobby juga menambahkan keberhasilan REI NTT ini juga tidak terlepas dari program dari Bank NTT yang mempunyai progran tidak hanya sponsor untuk kegiatan tetapi juga untuk pembangunan perumahan di NTT ini.
"Awalnya kita targetkan 150 unit rumah saja dan itu pun hanya rumah bersubsidi saja, tetapi dalam perjalanan ternyata ada juga rumah non subsidi ikut terjual, sehingga total semua ada 155 unit rumah dengan rincian 147 unit rumah bersubsidi dan delapan rumah non subsidi," kata Ketua Panitia Bank NTT REI Expo 2020 Chandra kepada wartawan di Kupang, Senin, (21/12).
Ia mengatakan hal ini terkait perkembangan penjualan rumah bersubsidi dan non subisidi dalam kegiatan Bank NTT REI Expo 2020 yang sudah digelar di Kota Kupang dalam rangka merumahkan masyarakat di NTT.
Baca juga: Dalam 3 tahun, REI NTT bangun 10.000 unit rumah
Chandra mengatakan dari 155 unit rumah yang terjual itu nilainya mencapai Rp27 miliar dari target awalnya hanya mencapai Rp25 miliar. Hal ini karena memag ada rumah non subsidi yang terjual.
"Ya target awalnya hanya Rp25 miliar saja. Tetapi ternyata sampai dengan acara penutupan semalam, total rumah yang dijual mencapai 155 unit rumah dengan nilai penjualan mencapai Rp27 miliar," ujar dia.
Chandra mengatakan bahwa pencapaian ini merupakan pencapaian yang luar biasa karena memang tercapainya target ini bertepatan dengan hari Ulang Tahun ke 62 Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Ya ini kado dari kami REI NTT untuk NTT di saat usianya mencapai 62 ini. Program seperti ini juga akan kita terapkan pada tahun 2021 nanti saat kami mengelar Expo yang sama dalam rangka merumahkan masyarakat di NTT," tambah dia.
Sementara itu Ketua REI NTT Bobby Pitoby mengatakan bahwa saat ini pndeki COVID-19 masih terus ada. Hal ini tentu saja melemahkan tumbuh kembang perekonomian di NTT.
"Kita tahu saat ini perekonomian sedang mandek, nah dengan adanya kegiatan seperti ini tentu saja akan membantu perekonomian di NTT karena dampaknya tidak hnya bagi perumahan saja, tetapi juga akan berpengaruh kepada 147 sektor lain yang terdorong dan tergerak dalam sektor perumahan itu," tambah dia.
Ia mencontohkan buruh bangunan, keramik, perekonomian di toko bangunan dan di sektor lainnya yang tentu saja ujar dia akan berdampak pada ekonomi di provinisi berbasis kepulauan itu.
Baca juga: Ada perubahan skema penjualan rumah bersubsidi di Indonesia
Bobby juga menambahkan keberhasilan REI NTT ini juga tidak terlepas dari program dari Bank NTT yang mempunyai progran tidak hanya sponsor untuk kegiatan tetapi juga untuk pembangunan perumahan di NTT ini.