Kupang (Antara NTT) - Masyarakat desa Oelnasi di wilayah Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur dilanda krisis air bersih, karena sistem distribusi air dari Bendungan Tilong tidak berjalan maksimal.
Bupati Kupang Ayub Titu Eki di Oelamasi, Jumat, mengatakan masyarakat desa Oelnasi dan beberapa desa lain sekitarnya, tidak pernah merasakan manfaat kehadiran Bendungan Tilong tersebut, karena hampir tiap tahun selalu dilanda krisis air bersih.
Bupati Titu Eki mengatakan sejak bendungan berkapasitas tampung sekitar 19 juta m3 itu beroperasi pada 1998, masyarakat yang bermukim di sekitar Bendungan Tilong, nyaris tak pernah merasakan manfaatnya, karena selalu dilanda krisis air bersih.
"Ini sesuatu yang tidak masuk diakal. Seharusnya, dengan adanya bendungan tersebut maka ketersediaan air bersih bagi masyarakat di sekitarnya sebenarnya terpenuhi. Tetapi, nyatanya masyarakat desa Oelnasi yang bermukim di kawasan Tilong tidak pernah merasakan manfaat dari bendungan itu," katanya.
Menurut Titu Eki, distribusi air dari Bendungan Tilong untuk mengairi areal persawahan di Noelbaki dan Tarus juga tidak maksimal, sehingga para petani sawah di kedua desa itu terpaksa memanfaatkan sumber air di sekitarnya untuk mengairi areal persawahan mereka.
Petugas jaga Bendungan Tilong A Bena mengatakan distribusi air bersih dari Bendungan Tilong untuk masyarakat Desa Oelnasi di Kecamatan Kupang Tengah, terhenti total sejak mesin pompa air mengalami kerusakan.
"Sejak Bendungan Tilong beroperasi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di desa tersebut selalu terpenuhi, namun sejak mesin pompa air mengalami kerusakan distribusi air juga terhenti total," ujarnya saat dikonfirmasi Antara secara terpisah.
Ia menjelaskan, mesin pompa air buatan Jepang yang dipasang pemerintah pusat itu sudah tidak berfungsi karena ketiadaan suku cadang untuk mengganti suku cadang yang mengalami kerusakan.
Menurut dia, kebutuhan air bersih bagi masyarakat desa Oelnasi sudah dapat teratasi setelah beroperasinya sumur bor yang dibangun pemerintah Provinsi NTT untuk menyuplai kebutuhan air bersih bagi warga setempat.
"Ini sesuatu yang tidak masuk diakal. Seharusnya, dengan adanya bendungan tersebut maka ketersediaan air bersih bagi masyarakat di sekitarnya sebenarnya terpenuhi. Tetapi, nyatanya masyarakat desa Oelnasi yang bermukim di kawasan Tilong tidak pernah merasakan manfaat dari bendungan itu," katanya.
Menurut Titu Eki, distribusi air dari Bendungan Tilong untuk mengairi areal persawahan di Noelbaki dan Tarus juga tidak maksimal, sehingga para petani sawah di kedua desa itu terpaksa memanfaatkan sumber air di sekitarnya untuk mengairi areal persawahan mereka.
Petugas jaga Bendungan Tilong A Bena mengatakan distribusi air bersih dari Bendungan Tilong untuk masyarakat Desa Oelnasi di Kecamatan Kupang Tengah, terhenti total sejak mesin pompa air mengalami kerusakan.
"Sejak Bendungan Tilong beroperasi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di desa tersebut selalu terpenuhi, namun sejak mesin pompa air mengalami kerusakan distribusi air juga terhenti total," ujarnya saat dikonfirmasi Antara secara terpisah.
Ia menjelaskan, mesin pompa air buatan Jepang yang dipasang pemerintah pusat itu sudah tidak berfungsi karena ketiadaan suku cadang untuk mengganti suku cadang yang mengalami kerusakan.
Menurut dia, kebutuhan air bersih bagi masyarakat desa Oelnasi sudah dapat teratasi setelah beroperasinya sumur bor yang dibangun pemerintah Provinsi NTT untuk menyuplai kebutuhan air bersih bagi warga setempat.