Kupang (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi berharap PT PLN (Persero) NTT mampu meningkatkan rasio elektrifikasi listrik di wilayah itu hingga atas 95 persen pada tahun 2021, dari saat ini sebesar 87 persen.
"Saya berharap tahun ini tingkat elektrifikasi minimal 95 persen," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat (19/2).
Nae Soi mengapresiasi kinerja PLN karena pada awal kepemimpinan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat baru tercatat baru 61 persen.
Ia menjelaskan, pencapaian rasio elektrifikasi NTT saat ini bukan hal mudah karena membangun jaringan listrik ke desa-desa terutama di wilayah pelosok harus berhadapan medan atau geografi yang cukup menantang.
Selain terkait peningkatan rasio elektrifikasi, ia juga meminta agar PLN menjaga kehandalan pasokan listrik bagi masyarakat di provinsi berbasiskan kepulauan ini.
Nae Soi mengaku sering kali mengirimkan pesan ke pihak pimpinan PLN NTT akibat keluhan masyarakat terkait layanan listrik yang sering kali padam.
"Saya sering kirim pesan whatsapp ke pimpinan PLN NTT lima sampai enam kali dalam satu minggu karena persoalan listrik padam," katanya.
Persoalan pelayanan harus menjadi perhatian serius pihak PLN karena hal serupa terjadi di beberapa kabupaten.
"PLN perlu meningkatkan profit agar tetap eksis namun di sisi lain juga harus memenuhi hak-hak konsumen dengan baik," katanya.
Baca juga: Wagub NTT apresiasi kinerja PLN tingkatkan rasio elektrifikasi
Baca juga: PLN targetkan alirkan listrik bagi 158 desa di NTT pada 2021
"Saya berharap tahun ini tingkat elektrifikasi minimal 95 persen," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat (19/2).
Nae Soi mengapresiasi kinerja PLN karena pada awal kepemimpinan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat baru tercatat baru 61 persen.
Ia menjelaskan, pencapaian rasio elektrifikasi NTT saat ini bukan hal mudah karena membangun jaringan listrik ke desa-desa terutama di wilayah pelosok harus berhadapan medan atau geografi yang cukup menantang.
Selain terkait peningkatan rasio elektrifikasi, ia juga meminta agar PLN menjaga kehandalan pasokan listrik bagi masyarakat di provinsi berbasiskan kepulauan ini.
Nae Soi mengaku sering kali mengirimkan pesan ke pihak pimpinan PLN NTT akibat keluhan masyarakat terkait layanan listrik yang sering kali padam.
"Saya sering kirim pesan whatsapp ke pimpinan PLN NTT lima sampai enam kali dalam satu minggu karena persoalan listrik padam," katanya.
Persoalan pelayanan harus menjadi perhatian serius pihak PLN karena hal serupa terjadi di beberapa kabupaten.
"PLN perlu meningkatkan profit agar tetap eksis namun di sisi lain juga harus memenuhi hak-hak konsumen dengan baik," katanya.
Baca juga: Wagub NTT apresiasi kinerja PLN tingkatkan rasio elektrifikasi
Baca juga: PLN targetkan alirkan listrik bagi 158 desa di NTT pada 2021