Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Linus Lusi mengatakan, tunjangan khusus bagi guru di daerah 3T di wilayah itu masih dalam proses untuk dilakukan pembayaran.
"Untuk tunjangan khusus guru di daerah 3T dan tunjangan dapat penghasil bagi guru se-Nusa Tenggara Timur memang belum dibayarkan. Semuanya masih dalam proses," kata Linus Lusi kepada ANTARA di Kupang, Kamis, (15/4).
Berdasarkan catatan, kata dia, sebanyak 265 guru daerah 3T di Provinsi NTT yang belum menerima tunjangan.
Para guru ini tersebar di 17 kabupaten di provinsi berbasis kepulauan itu yakni Kabupaten Alor tujuh orang, Ende 13 orang, Kupang 58 orang, Lembata dua orang, Malaka sembilan orang, Manggarai enam orang.
Kabupaten Manggarai Barat 16 orang, Manggarai Timur 31 orang, Nagekeo enam orang, Ngada satu orang, Sabu Raijua 44 orang, Sikka dua orang, Sumba Barat lima orang, Sumba Barat Daya 25 orang, Sumba Tengah 15 orang, Timor Tengah selatan 18 orang, dan Timor Tengah Utara 30 orang.
"Semua tunjangan yang belum dibayarkan ini merupakan hak para guru. Kita harapkan paling lambat Mei sudah bisa dibayarkan," katanya.
Dia juga mengimbau para guru di seluruh wilayah NTT agar tetap bekerja seperti biasa mengolah pembelajaran seperti biasanya.
Baca juga: Disdikbud: Tunjangan profesi guru 2020 di NTT tetap dibayarkan
Baca juga: Sekolah dengan manajemen darurat dapat laksanakan UAS
"Untuk tunjangan khusus guru di daerah 3T dan tunjangan dapat penghasil bagi guru se-Nusa Tenggara Timur memang belum dibayarkan. Semuanya masih dalam proses," kata Linus Lusi kepada ANTARA di Kupang, Kamis, (15/4).
Berdasarkan catatan, kata dia, sebanyak 265 guru daerah 3T di Provinsi NTT yang belum menerima tunjangan.
Para guru ini tersebar di 17 kabupaten di provinsi berbasis kepulauan itu yakni Kabupaten Alor tujuh orang, Ende 13 orang, Kupang 58 orang, Lembata dua orang, Malaka sembilan orang, Manggarai enam orang.
Kabupaten Manggarai Barat 16 orang, Manggarai Timur 31 orang, Nagekeo enam orang, Ngada satu orang, Sabu Raijua 44 orang, Sikka dua orang, Sumba Barat lima orang, Sumba Barat Daya 25 orang, Sumba Tengah 15 orang, Timor Tengah selatan 18 orang, dan Timor Tengah Utara 30 orang.
"Semua tunjangan yang belum dibayarkan ini merupakan hak para guru. Kita harapkan paling lambat Mei sudah bisa dibayarkan," katanya.
Dia juga mengimbau para guru di seluruh wilayah NTT agar tetap bekerja seperti biasa mengolah pembelajaran seperti biasanya.
Baca juga: Disdikbud: Tunjangan profesi guru 2020 di NTT tetap dibayarkan
Baca juga: Sekolah dengan manajemen darurat dapat laksanakan UAS