Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bali menyerahkan sumbangan uang tunai senilai Rp517,76 juta lebih untuk korban bencana banjir bandang dan angin kencang karena Siklon Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu.
"Bantuan ini merupakan sumbangan yang terkumpul dari instansi vertikal yang ada di Bali, pemerintah daerah mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota, BUMN, BUMD dan unsur swasta yang dihimpun melalui Dompet Bali Peduli Bencana," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali I Made Rentin di Denpasar, Selasa, (11/5).
Bantuan secara simbolis diserahkan secara virtual oleh Made Rentin kepada Plt Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT Isyak Nuka.
Menurut Rentin, penggalangan dana sumbangan tersebut berangkat dari rasa keprihatinan Gubernur dan seluruh masyarakat Bali terhadap musibah yang dialami masyarakat NTT.
"Kami ditugaskan oleh pimpinan untuk membuat pengumuman penggalangan dana kemanusiaan dan menyurati instansi vertikal, kabupaten/kota, BUMN, BUMD dan swasta untuk berdonasi," ucapnya.
Gerakan kemanusiaan ini mendapat respons dari berbagai kalangan hingga terkumpul dana lebih dari Rp500 juta yang telah ditransfer ke rekening posko yang dibentuk Pemprov NTT.
"Kami ditugaskan oleh Bapak Gubernur untuk menyerahkan bantuan yang terkumpul. Sebenarnya kami ingin sekali datang langsung ke NTT. Namun karena situasi pembatasan penerbangan, kami serahkan secara daring," ujarnya.
,"Teriring doa, mewakili masyarakat Bali, Made Rentin berharap masyarakat NTT tabah dalam menghadapi cobaan dan pemulihan dapat dipercepat.
Sementara itu, Plt Kalaksa BPBD NTT Isyak Nuka menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian masyarakat Bali yang begitu besar terhadap saudara-saudara di NTT.
"Terima kasih kepada Bapak Gubernur Bali dan seluruh jajaran beserta semua pihak yang telah memberikan bantuan. Transferan uangnya sudah kami terima dan masuk ke rekening posko. Bantuan tersebut akan digunakan sebaik-baiknya untuk membantu warga yang terdampak bencana," ucapnya.
Isyak menyampaikan dari 22 kabupaten/kota di Provinsi NTT, 17 di antaranya terkena dampak Siklon Seroja. Ia bersyukur, di balik musibah yang terjadi, masyarakat NTT menerima begitu banyak perhatian dan bantuan dari seluruh penjuru Tanah Air.
Untuk bantuan berupa uang, pihaknya telah menerima total sumbangan senilai Rp7, 7 miliar. "Jumlah sumbangan tersebut sudah termasuk yang diserahkan Pemprov Bali. Untuk bantuan logistik telah langsung kami salurkan. Namun untuk bantuan berupa uang, penyalurannya masih menunggu regulasi. Kami sangat berhati-hati karena tak ingin ada kesalahan dalam penyaluran," katanya.
Baca juga: Mensos Risma: Tak kenal lelah ajak dunia usaha tangani bencana Seroja NTT
Isyak juga menginformasikan bahwa masa tanggap darurat penanganan dampak Siklon Seroja NTT telah berakhir pada 5 Mei 2021. Saat ini merupakan masa transisi menuju pemulihan.
8Baca juga: Gubernur Jabar serahkan bantuan bencana seroja di NTT
Dengan uluran tangan banyak pihak, ia berharap pemulihan dampak Siklon Seroja bisa dipercepat.
"Bantuan ini merupakan sumbangan yang terkumpul dari instansi vertikal yang ada di Bali, pemerintah daerah mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota, BUMN, BUMD dan unsur swasta yang dihimpun melalui Dompet Bali Peduli Bencana," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali I Made Rentin di Denpasar, Selasa, (11/5).
Bantuan secara simbolis diserahkan secara virtual oleh Made Rentin kepada Plt Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT Isyak Nuka.
Menurut Rentin, penggalangan dana sumbangan tersebut berangkat dari rasa keprihatinan Gubernur dan seluruh masyarakat Bali terhadap musibah yang dialami masyarakat NTT.
"Kami ditugaskan oleh pimpinan untuk membuat pengumuman penggalangan dana kemanusiaan dan menyurati instansi vertikal, kabupaten/kota, BUMN, BUMD dan swasta untuk berdonasi," ucapnya.
Gerakan kemanusiaan ini mendapat respons dari berbagai kalangan hingga terkumpul dana lebih dari Rp500 juta yang telah ditransfer ke rekening posko yang dibentuk Pemprov NTT.
"Kami ditugaskan oleh Bapak Gubernur untuk menyerahkan bantuan yang terkumpul. Sebenarnya kami ingin sekali datang langsung ke NTT. Namun karena situasi pembatasan penerbangan, kami serahkan secara daring," ujarnya.
,"Teriring doa, mewakili masyarakat Bali, Made Rentin berharap masyarakat NTT tabah dalam menghadapi cobaan dan pemulihan dapat dipercepat.
Sementara itu, Plt Kalaksa BPBD NTT Isyak Nuka menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian masyarakat Bali yang begitu besar terhadap saudara-saudara di NTT.
"Terima kasih kepada Bapak Gubernur Bali dan seluruh jajaran beserta semua pihak yang telah memberikan bantuan. Transferan uangnya sudah kami terima dan masuk ke rekening posko. Bantuan tersebut akan digunakan sebaik-baiknya untuk membantu warga yang terdampak bencana," ucapnya.
Isyak menyampaikan dari 22 kabupaten/kota di Provinsi NTT, 17 di antaranya terkena dampak Siklon Seroja. Ia bersyukur, di balik musibah yang terjadi, masyarakat NTT menerima begitu banyak perhatian dan bantuan dari seluruh penjuru Tanah Air.
Untuk bantuan berupa uang, pihaknya telah menerima total sumbangan senilai Rp7, 7 miliar. "Jumlah sumbangan tersebut sudah termasuk yang diserahkan Pemprov Bali. Untuk bantuan logistik telah langsung kami salurkan. Namun untuk bantuan berupa uang, penyalurannya masih menunggu regulasi. Kami sangat berhati-hati karena tak ingin ada kesalahan dalam penyaluran," katanya.
Baca juga: Mensos Risma: Tak kenal lelah ajak dunia usaha tangani bencana Seroja NTT
Isyak juga menginformasikan bahwa masa tanggap darurat penanganan dampak Siklon Seroja NTT telah berakhir pada 5 Mei 2021. Saat ini merupakan masa transisi menuju pemulihan.
8Baca juga: Gubernur Jabar serahkan bantuan bencana seroja di NTT
Dengan uluran tangan banyak pihak, ia berharap pemulihan dampak Siklon Seroja bisa dipercepat.