Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah menargetkan herd immunity atau kekebalan kelompok dapat terwujud pada triwulan I-2022 seiring dengan masifnya upaya penanganan pandemi dan vaksinasi massal.

“Upaya penanganan pandemi dan vaksinasi massal diharapkan dapat mengendalikan laju penambahan kasus positif COVID-19 sehingga mempercepat terwujudnya herd immunity di triwulan I-2022,” katanya dalam Rapat Paripurna DPR RI di Jakarta, Senin, (31/5).

Sri Mulyani mengatakan pencapaian herd immunity pada triwulan I-2022 akan mampu mengembalikan dan memulihkan aktivitas sosial ekonomi ke level sebelum pandemi.

Oleh sebab itu, ia menyebutkan pemerintah akan terus memastikan penanganan pandemi dan pelaksanaan vaksinasi agar dapat berjalan efektif serta pemulihan ekonomi dapat berlangsung cepat.

Selaras dengan pemulihan aktivitas sosial ekonomi, Sri Mulyani menuturkan berbagai langkah reformasi struktural akan tetap dilanjutkan.

Menurutnya, reformasi struktural menjadi syarat penting agar potensi perekonomian nasional dapat dioptimalkan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.

Reformasi struktural tersebut meliputi implementasi UU Cipta Kerja beserta aturan turunannya, pembangunan infrastruktur dasar dan digital, serta peningkatan penguasaan teknologi.

Kemudian peningkatan efisiensi produksi dan peningkatan keterampilan tenaga kerja yang akan meningkatkan kapasitas produksi sekaligus kinerja perekonomian ke depan.

Ia mengatakan kebijakan reformasi akan mampu meningkatkan investasi, memperbaiki iklim usaha, dan menciptakan lapangan kerja berkualitas atau decent jobs.

Baca juga: Menkeu sebut defisit APBN hingga April capai Rp138,1 triliun

“Peran tenaga kerja yang terus tumbuh dalam periode window bonus demografi akan semakin kuat dan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Baca juga: Kepala daerah diminta manfaatkan TKDD turunkan stunting

Ia menegaskan reformasi struktural harus berhasil agar kepercayaan investor terhadap Indonesia dapat dijaga sehingga pembangunan ekonomi yang lebih bernilai tambah menjadi prioritas.

“Sekaligus mendorong diversifikasi ekspor baik dari komoditas maupun mitra dagang,” katanya.

Pewarta : Astrid Faidlatul Habibah
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024