Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur Lecky Koli mengatakan Pemprov NTT mulai menyalurkan benih jagung kepada petani sebanyak 100 ton secara bertahap untuk mendukung Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).
"Penyaluran benih ini untuk mendukung target luas tanam jagung 5.000 hektare pada musim tanam II April-September 2021 ini," katanya kepada Antara di Kupang, Senin, (14/6).
Ia menjelaskan 100 ton benih ini tidak didatangkan dari luar NTT namun diproduksi oleh para penangkar benih lokal di masing-masing kabupaten.
Benih jagung, kata dia disalurkan kepada para petani di daerah sasaran program TJPS yaitu Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, dan Malaka.
Selain itu Kabupaten Sikka, Nagekeo, Manggarai Timur, Ngada, Manggarai Barat, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
Menurut dia benih yang disalurkan juga telah memenuhi kualitas yang dibutuhkan dan telah melalui proses uji laboratorium.
"Benih ini sudah lolos sertifikasi dan ada yang sudah mulai ditanam para petani serta ada juga yang sedang dalam penyaluran," katanya.
Lecky Koli menambahkan pihaknya juga segera menerjunkan petugas untuk melakukan pendampingan dalam menyukeskan program TJPS pada musim tanam April-September 2021.
Petugas provinsi akan bersama-sama dengan pendamping lapangan serta petugas kabupaten dan aparat TNI atau Babinsa untuk mendorong pelaksanaan program di lapangan.
Baca juga: Pemprov NTT sebut produksi jagung program TJPS capai 16.091 ton
"Kita berharap ini bisa berjalan baik sehingga hasilnya juga optimal dalam mendukung ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi kita di NTT," katanya.
Baca juga: Pemprov NTT sebut air jadi masalah pengembangan tanaman jagung
"Penyaluran benih ini untuk mendukung target luas tanam jagung 5.000 hektare pada musim tanam II April-September 2021 ini," katanya kepada Antara di Kupang, Senin, (14/6).
Ia menjelaskan 100 ton benih ini tidak didatangkan dari luar NTT namun diproduksi oleh para penangkar benih lokal di masing-masing kabupaten.
Benih jagung, kata dia disalurkan kepada para petani di daerah sasaran program TJPS yaitu Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, dan Malaka.
Selain itu Kabupaten Sikka, Nagekeo, Manggarai Timur, Ngada, Manggarai Barat, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
Menurut dia benih yang disalurkan juga telah memenuhi kualitas yang dibutuhkan dan telah melalui proses uji laboratorium.
"Benih ini sudah lolos sertifikasi dan ada yang sudah mulai ditanam para petani serta ada juga yang sedang dalam penyaluran," katanya.
Lecky Koli menambahkan pihaknya juga segera menerjunkan petugas untuk melakukan pendampingan dalam menyukeskan program TJPS pada musim tanam April-September 2021.
Petugas provinsi akan bersama-sama dengan pendamping lapangan serta petugas kabupaten dan aparat TNI atau Babinsa untuk mendorong pelaksanaan program di lapangan.
Baca juga: Pemprov NTT sebut produksi jagung program TJPS capai 16.091 ton
"Kita berharap ini bisa berjalan baik sehingga hasilnya juga optimal dalam mendukung ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi kita di NTT," katanya.
Baca juga: Pemprov NTT sebut air jadi masalah pengembangan tanaman jagung