Jakarta (ANTARA) - Ketua Asosiasi Kelompok Usaha Unitas (Akunitas) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Maria Srikandi Mayangsari yang juga mengikuti rangkaian acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) "Kilau Digital Permata Flobamora" berharap acara tersebut mampu berjalan secara berkelanjutan demi mendukung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal.
"Harapannya jangan sampai Gernas ini hanya sebatas seremonial, namun harus menjadi gerakan yang sustainable, berkelanjutan. Jadi, tidak hanya menjadi hiburan dan harapan sesaat buat UMKM," kata Srikandi kepada ANTARA, ditulis pada Kamis, (17/6).
Lebih lanjut, pegiat UMKM asal Labuan Bajo yang sudah melanglang buana tersebut mengatakan, Gernas BBI juga harus bisa menjadi harapan baru untuk bangkitnya sektor ekonomi khususnya UMKM; terutama dengan memanfaatkan teknologi digital demi pemasaran yang lebih luas.
"Selama ini kita tahu UMKM menjadi leading sector pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan adanya Gernas ini, diharapkan produk UMKM tidak hanya offline, tapi juga bisa dipasarkan secara online," kata Srikandi.
"Gernas ini harus bisa mengubah mindset masyarakat untuk lebih mencintai dan bangga dengan produk sendiri. Bagaimana produk kita ini bisa dipakai dan dibeli. Harapannya melalui Gernas ini, kita meyakinkan dunia kalau produk Indonesia berkualitas," imbuhnya.
Tak hanya kepada pemerintah, wanita yang tergabung dalam binaan UMKM PT Telkom Indonesia itu juga berharap pelaku UMKM dapat terus berinovasi serta meningkatkan beberapa aspek terkait kualitas produk hingga akhirnya mampu bersaing di pangsa yang lebih luas.
"Kita harus perhatikan beberapa hal, yaitu kualitas dan kuantitas produk. Pemerintah akan sangat membatu UMKM dan regulasinya dipermudah jika kita bisa berinovasi, menunjukkan kreativitas sebagai UMKM premium, dengan produk bermutu dan nilai jual tinggi dan masuk ke pasar internasional," jelas Srikandi.
"Karena, sebagus apapun produk kita kalau tidak diketahui konsumen, maka akan sama saja. Pendekatan secara online juga bisa menjadi pilihan," ujarnya melanjutkan.
Baca juga: Menkominfo dorong artisan NTT onboarding digital
Baca juga: Gernas BBI Labuan Bajo gunakan jaringan 5G berkecepatan hampir 900 Mbps
Sementara itu, Sinergy Project Leader Telkom Indonesia Kuncoro Wastuwibowo beberapa waktu lalu mengatakan Gernas BBI di NTT yang puncaknya akan dilakukan di Labuan Bajo, Manggarai Barat pada 18 Juni 2021, nantinya akan dibarengi dengan jaringan 5G, menyusul kawasan tersebut yang merupakan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Keberadaan jaringan 5G ini juga akan mendukung produk-produk UMKM di Indonesia untuk go international. Dan pemasangan jaringan ini hanya khusus untuk jaringan Internet of Things (IoT) untuk pertanian, untuk komersialisasi ekspo untuk UMKM.
Gernas BBI "Kilau Digital Permata Flobamora" sendiri akan diselenggarakan secara hibrida. Secara daring, masyarakat bisa mengakses melalui aplikasi Zoom, Youtube Kemkominfo, platform e-commerce, dan live stasiun TV.
"Harapannya jangan sampai Gernas ini hanya sebatas seremonial, namun harus menjadi gerakan yang sustainable, berkelanjutan. Jadi, tidak hanya menjadi hiburan dan harapan sesaat buat UMKM," kata Srikandi kepada ANTARA, ditulis pada Kamis, (17/6).
Lebih lanjut, pegiat UMKM asal Labuan Bajo yang sudah melanglang buana tersebut mengatakan, Gernas BBI juga harus bisa menjadi harapan baru untuk bangkitnya sektor ekonomi khususnya UMKM; terutama dengan memanfaatkan teknologi digital demi pemasaran yang lebih luas.
"Selama ini kita tahu UMKM menjadi leading sector pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan adanya Gernas ini, diharapkan produk UMKM tidak hanya offline, tapi juga bisa dipasarkan secara online," kata Srikandi.
"Gernas ini harus bisa mengubah mindset masyarakat untuk lebih mencintai dan bangga dengan produk sendiri. Bagaimana produk kita ini bisa dipakai dan dibeli. Harapannya melalui Gernas ini, kita meyakinkan dunia kalau produk Indonesia berkualitas," imbuhnya.
Tak hanya kepada pemerintah, wanita yang tergabung dalam binaan UMKM PT Telkom Indonesia itu juga berharap pelaku UMKM dapat terus berinovasi serta meningkatkan beberapa aspek terkait kualitas produk hingga akhirnya mampu bersaing di pangsa yang lebih luas.
"Kita harus perhatikan beberapa hal, yaitu kualitas dan kuantitas produk. Pemerintah akan sangat membatu UMKM dan regulasinya dipermudah jika kita bisa berinovasi, menunjukkan kreativitas sebagai UMKM premium, dengan produk bermutu dan nilai jual tinggi dan masuk ke pasar internasional," jelas Srikandi.
"Karena, sebagus apapun produk kita kalau tidak diketahui konsumen, maka akan sama saja. Pendekatan secara online juga bisa menjadi pilihan," ujarnya melanjutkan.
Baca juga: Menkominfo dorong artisan NTT onboarding digital
Baca juga: Gernas BBI Labuan Bajo gunakan jaringan 5G berkecepatan hampir 900 Mbps
Sementara itu, Sinergy Project Leader Telkom Indonesia Kuncoro Wastuwibowo beberapa waktu lalu mengatakan Gernas BBI di NTT yang puncaknya akan dilakukan di Labuan Bajo, Manggarai Barat pada 18 Juni 2021, nantinya akan dibarengi dengan jaringan 5G, menyusul kawasan tersebut yang merupakan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Keberadaan jaringan 5G ini juga akan mendukung produk-produk UMKM di Indonesia untuk go international. Dan pemasangan jaringan ini hanya khusus untuk jaringan Internet of Things (IoT) untuk pertanian, untuk komersialisasi ekspo untuk UMKM.
Gernas BBI "Kilau Digital Permata Flobamora" sendiri akan diselenggarakan secara hibrida. Secara daring, masyarakat bisa mengakses melalui aplikasi Zoom, Youtube Kemkominfo, platform e-commerce, dan live stasiun TV.