Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengimbau masyarakat di Sabu Raijua untuk menjaga keamanan dan ketertiban jelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Sabu Raijua pada 7 Juli mendatang.
"Kami harapkan masyarakat di Sabu Raijua dapat menjaga keamanan dan ketertiban jelang pelaksanaan PSU pada 7 Juli," kata Kepala Biro Humas Setda Pemerintah Provinsi NTT Marius A Jelamu kepada wartawan di Kupang, Rabu, (30/6).
Marius mengatakan bahwa pemerintah telah menggelontorkan anggaran miliaran rupiah untuk menggelar PSU Pilkada di daerah itu, oleh karena itu masyarakat di Sabu Raijua juga harus menjaga keamanan di daerah setempat.
Saat ini ujar dia aparat keamanan sudah dikerahkan ke daerah itu untuk menjaga keamanan dan ketertiban, namun untuk menjaga keamanan butuh semua pihak tidak hanya pihak keamanan.
"Masyarakat Sabu Raijua harus bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk memilih pemimpin yang baik untuk pengembangan Sabu Raijua ke depannya," ujar dia.
Mantan Kadis Pariwisata NTT itu mengharapkan karena politik persaudaraan yang sudah terjadi, menjadi rusak begitu saja. Berbeda pilihan di dalam negara demokrasi ini merupakan hal yang sangat wajar.
"Tetapi kalau perbedaan politik memecah belah kita lebih baik jangan," tutur dia.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur menyatakan telah menetapkan jadwal pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) untuk memilih bupati dan wakil bupati kabupaten itu setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasi bupati dan wakil bupati terpilih Orient dan Thobias, yakni pada 7 Juli 2021.
Baca juga: KPU siap distribusi logistik PSU Sabu Raijua
KPU juga telah menetapkan dua pasangan calon (paslon) untuk ikut bertarung dalam pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Sabu Raijua.
Kedua pasangan calon peserta PSU itu, yakni paslon nomor urut 01 Nikodemus N. Rihi Heke dan Yohanis Uly Kale dan paslon nomor urut 03 Takem Irianto Radja Pono dan Herman Hegi Radja Haba.
Baca juga: PDIP dukung Takem-Herman dslam PSU Sabu Raijua
Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur juga sudah mengirimkan sejumlah personel untuk mengamankan jalannya PSU di kabupaten itu. Kurang lebih 172 personel gabungan Brimob Polda NTT dan juga personel dan Polda NTT.
"Kami harapkan masyarakat di Sabu Raijua dapat menjaga keamanan dan ketertiban jelang pelaksanaan PSU pada 7 Juli," kata Kepala Biro Humas Setda Pemerintah Provinsi NTT Marius A Jelamu kepada wartawan di Kupang, Rabu, (30/6).
Marius mengatakan bahwa pemerintah telah menggelontorkan anggaran miliaran rupiah untuk menggelar PSU Pilkada di daerah itu, oleh karena itu masyarakat di Sabu Raijua juga harus menjaga keamanan di daerah setempat.
Saat ini ujar dia aparat keamanan sudah dikerahkan ke daerah itu untuk menjaga keamanan dan ketertiban, namun untuk menjaga keamanan butuh semua pihak tidak hanya pihak keamanan.
"Masyarakat Sabu Raijua harus bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk memilih pemimpin yang baik untuk pengembangan Sabu Raijua ke depannya," ujar dia.
Mantan Kadis Pariwisata NTT itu mengharapkan karena politik persaudaraan yang sudah terjadi, menjadi rusak begitu saja. Berbeda pilihan di dalam negara demokrasi ini merupakan hal yang sangat wajar.
"Tetapi kalau perbedaan politik memecah belah kita lebih baik jangan," tutur dia.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur menyatakan telah menetapkan jadwal pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) untuk memilih bupati dan wakil bupati kabupaten itu setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasi bupati dan wakil bupati terpilih Orient dan Thobias, yakni pada 7 Juli 2021.
Baca juga: KPU siap distribusi logistik PSU Sabu Raijua
KPU juga telah menetapkan dua pasangan calon (paslon) untuk ikut bertarung dalam pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Sabu Raijua.
Kedua pasangan calon peserta PSU itu, yakni paslon nomor urut 01 Nikodemus N. Rihi Heke dan Yohanis Uly Kale dan paslon nomor urut 03 Takem Irianto Radja Pono dan Herman Hegi Radja Haba.
Baca juga: PDIP dukung Takem-Herman dslam PSU Sabu Raijua
Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur juga sudah mengirimkan sejumlah personel untuk mengamankan jalannya PSU di kabupaten itu. Kurang lebih 172 personel gabungan Brimob Polda NTT dan juga personel dan Polda NTT.