Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur menyalurkan bantuan senilai Rp350 juta untuk mendukung pengolahan sampah menjadi sumber energi menggunakan teknologi pengelolaan sampah di sumbernya (TOSS) di Kabupaten Ende, Pulau Flores.
"Bantuan yang kami salurkan ini berupa peralatan inovasi TOSS yang digunakan untuk memproduksi pelet sebagai bahan baku kompor biomassa pengganti minyak tanah," kata General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT Agustinus Jatmiko di Kupang, Sabtu.
Ia menjelaskan peralatan TOSS senilai Rp350 juta diberikan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Keliwumbu, SMKN 2 Ende, SMK St Vincentius Ndona, dan komunitas Anak Cinta Lingkungan (Acil) di Kabupaten Ende.
Dengan peralatan ini, kata dia sampah dari lingkungan masyarakat akan diolah bersama dengan abu sisa pembakaran batu bara atau FABA (Fly Ash Bottom Ash) untuk menghasilkan pelet yang merupakan bahan baku untuk kompor biomassa sehingga menggantikan minyak tanah.
"Jadi ini juga sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan minyak tanah dengan beralih ke penggunaan kompor biomasa yang diproduksi oleh SMKN 2 Ende," katanya.'
Agustinus mengatakan bantuan ini merupakan wujud komitmen PLN dalam mendukung pengembangan energi yang ramah lingkungan yang dapat dimanfaatkan masyarakat dengan harga yang terjangkau.
Sementara itu Kepala SMK Negeri 2 Ende Fransisco Soares sebagai salah satu penerima bantuan menyampaikan apresiasi atas kepedulian PLN untuk mendukung inovasi para pelajar setempat dalam memproduksi kompor biomasa.
"Bantuan ini tentu merupakan bentuk dukungna yang luar biasa dalam pengembangan kompetensi para siswa untuk memproduksi sumber energi yang ramah lingkungan berupa kompor pelet bioamasa," katanya.
Ia menambahkan pihaknya akan berkolaborasi dengan usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk dapat memasok material bahan baku kompor dan beberapa komponen kompor lainnya sehingga kami SMK Negeri 2 Ende tumbuh bersama UMKM di Ende.
Baca juga: Bupati apresiasi kolaborasi PLN-Pemda atasi masalah sampah
Baca juga: PLN miliki cadangan daya 24 MW dukung investasi di Flores
"Bantuan yang kami salurkan ini berupa peralatan inovasi TOSS yang digunakan untuk memproduksi pelet sebagai bahan baku kompor biomassa pengganti minyak tanah," kata General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT Agustinus Jatmiko di Kupang, Sabtu.
Ia menjelaskan peralatan TOSS senilai Rp350 juta diberikan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Keliwumbu, SMKN 2 Ende, SMK St Vincentius Ndona, dan komunitas Anak Cinta Lingkungan (Acil) di Kabupaten Ende.
Dengan peralatan ini, kata dia sampah dari lingkungan masyarakat akan diolah bersama dengan abu sisa pembakaran batu bara atau FABA (Fly Ash Bottom Ash) untuk menghasilkan pelet yang merupakan bahan baku untuk kompor biomassa sehingga menggantikan minyak tanah.
"Jadi ini juga sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan minyak tanah dengan beralih ke penggunaan kompor biomasa yang diproduksi oleh SMKN 2 Ende," katanya.'
Agustinus mengatakan bantuan ini merupakan wujud komitmen PLN dalam mendukung pengembangan energi yang ramah lingkungan yang dapat dimanfaatkan masyarakat dengan harga yang terjangkau.
Sementara itu Kepala SMK Negeri 2 Ende Fransisco Soares sebagai salah satu penerima bantuan menyampaikan apresiasi atas kepedulian PLN untuk mendukung inovasi para pelajar setempat dalam memproduksi kompor biomasa.
"Bantuan ini tentu merupakan bentuk dukungna yang luar biasa dalam pengembangan kompetensi para siswa untuk memproduksi sumber energi yang ramah lingkungan berupa kompor pelet bioamasa," katanya.
Ia menambahkan pihaknya akan berkolaborasi dengan usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk dapat memasok material bahan baku kompor dan beberapa komponen kompor lainnya sehingga kami SMK Negeri 2 Ende tumbuh bersama UMKM di Ende.
Baca juga: Bupati apresiasi kolaborasi PLN-Pemda atasi masalah sampah
Baca juga: PLN miliki cadangan daya 24 MW dukung investasi di Flores