Kupang (AntaraNews NTT) - Calon Wakil Gubernur NTT Emilia Nomleni menegaskan bahwa dirinya akan tetap maju dalam pemilihan gubernur NTT pada Juni 2018 mendatang walaupun tanpa didampingi oleh calon Gubernur Marianus Sae yang terjerat kasus penyuapan dan ditangkap oleh KPK.
"Saya akan tetap maju, sampai garis finis. Ini tekad saya dan saya pasti bisa," katanya kepada wartawan di Kupang, Selasa, usai mengikuti rapat pleno penarikan nomor urut calon gubernur dan wakil gubernur NTT yang digelar di Kupang, Selasa (13/2).
Ia mengatakan bahwa dirinya tetap menghormati proses yang sudah ditetapkan baik oleh KPU kepada dirinya dan partai pengusung serta proses hukum yang menimpa pasangannya Marianus Sae.
"Untuk pernyataan jelasnya dari tim pemenangan akan memberikan keterangan pers dalam waktu dekat ini," tuturnya.
Pantauan Antara usai menerima nomor urut, Emilia sempat meneteskan air mata sambil mengangkat nomor urut dua yang dipilihnya saat pleno tersebut.
Emi panggilannya mengaku bahwa tangisan itu adalah tangisan bahagia yang akan terus memotivasi dirinya untuk terus berjuang dalam pemilihan gubernur NTT yang menghadirkan empat pasangan tersebut.
Dukungan dan motivasinya juga datang dari Esthon Foenay calon gubernur NTT yang memberikan dukungan kepada Emi yang satu-satunya kaum wanita dalam Pilgub kali ini.
Lebih lanjut Emi menegaskan bahwa sudah saatnya NTT memiliki pemimpin perempuan. Dan menurutnya ia akan membuktikan seiring waktu berjalan.
"Sudah saatnya kaum perempuan maju. Saya akan membuktikan bahwa saya bisa sendiri maju dan berjuang serta bersaing dengan pasangan yang lain," tuturnya.
"Saya akan tetap maju, sampai garis finis. Ini tekad saya dan saya pasti bisa," katanya kepada wartawan di Kupang, Selasa, usai mengikuti rapat pleno penarikan nomor urut calon gubernur dan wakil gubernur NTT yang digelar di Kupang, Selasa (13/2).
Ia mengatakan bahwa dirinya tetap menghormati proses yang sudah ditetapkan baik oleh KPU kepada dirinya dan partai pengusung serta proses hukum yang menimpa pasangannya Marianus Sae.
"Untuk pernyataan jelasnya dari tim pemenangan akan memberikan keterangan pers dalam waktu dekat ini," tuturnya.
Pantauan Antara usai menerima nomor urut, Emilia sempat meneteskan air mata sambil mengangkat nomor urut dua yang dipilihnya saat pleno tersebut.
Emi panggilannya mengaku bahwa tangisan itu adalah tangisan bahagia yang akan terus memotivasi dirinya untuk terus berjuang dalam pemilihan gubernur NTT yang menghadirkan empat pasangan tersebut.
Dukungan dan motivasinya juga datang dari Esthon Foenay calon gubernur NTT yang memberikan dukungan kepada Emi yang satu-satunya kaum wanita dalam Pilgub kali ini.
Lebih lanjut Emi menegaskan bahwa sudah saatnya NTT memiliki pemimpin perempuan. Dan menurutnya ia akan membuktikan seiring waktu berjalan.
"Sudah saatnya kaum perempuan maju. Saya akan membuktikan bahwa saya bisa sendiri maju dan berjuang serta bersaing dengan pasangan yang lain," tuturnya.