Kupang (ANTARA) - Bupati Kupang, Nusa Tenggara Timur, Korinus Masneno mengklaim berhasil menurunkan jumlah kasus kekerdilan pada anak atau gagal tumbuh akibat kurang gizi kronis hingga mencapai 0,7 persen pada 2021.
"Salah satu keberhasilan yang dicapai selama ini dengan semakin menurunnya kasus kekerdilan atau stunting pada anak di daerah ini," kata Bupati Korinus Masneno dalam sambutannya pada peringatan HUT ke-76 Republik Indonesia di Oelamasi, Ibu kota Kabupaten Kupang, Selasa, (17/8).
Ia mengatakan pravelensi kekerdilan anak di Kabupaten Kupang pada 2019 mencapai 34,3 persen dan mengalami penurunan menjadi 25,3 persen diakhir tahun 2020.
Korinus Masneno mengatakan pravelensi kekerdilan pada anak terus mengalami penurunan hingga mencapai 0,7 persen pada pertengahan 2021.
Pemerintah Kabupaten Kupang kata dia terus melakukan berbagai upaya untuk menurunkan jumlah kasus kekerdilan pada anak hingga mencapai 17,5 persen pada akhir 2021.
"Pemerintah Kabupaten Kupang terus berupaya memaksimalkan seluruh sumber daya demi mewujudkan cita-cita kolektif masyarakat menuju kemajuan, kemandirian dan kesejahteraan di tahun 2024," tegas Korinus Masneno.
Baca juga: Sebanyak 1.883 warga Kabupaten Kupang telah sembuh dari COVID-19
Korinus Masneno menambahkan, meskipun daerah ini masih dilanda pandemi COVID-19 dan bencana alam badai siklon tropis seroja namun upaya pelayanan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat terus dilaksanakan seperti dalam bidang teknologi, infrastruktur dan suprastruktur jaringan internet.
Baca juga: Pembangunan Bendungan Manikin telah menyerap anggaran 74,39 persen
Menurut dia Pemerintah Pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang membangun Base Transceiver Station (BTS) yang berfungsi sebagai perangkat penghubung signal komunikasi selular dan internet pada lokasi blankspot di wilayah pedalaman Amfoang, Fatuleu, Takari dan Amabi Oefeto yang selama ini sulit terjangkau dengan jaringan telekomunikasi.
"Salah satu keberhasilan yang dicapai selama ini dengan semakin menurunnya kasus kekerdilan atau stunting pada anak di daerah ini," kata Bupati Korinus Masneno dalam sambutannya pada peringatan HUT ke-76 Republik Indonesia di Oelamasi, Ibu kota Kabupaten Kupang, Selasa, (17/8).
Ia mengatakan pravelensi kekerdilan anak di Kabupaten Kupang pada 2019 mencapai 34,3 persen dan mengalami penurunan menjadi 25,3 persen diakhir tahun 2020.
Korinus Masneno mengatakan pravelensi kekerdilan pada anak terus mengalami penurunan hingga mencapai 0,7 persen pada pertengahan 2021.
Pemerintah Kabupaten Kupang kata dia terus melakukan berbagai upaya untuk menurunkan jumlah kasus kekerdilan pada anak hingga mencapai 17,5 persen pada akhir 2021.
"Pemerintah Kabupaten Kupang terus berupaya memaksimalkan seluruh sumber daya demi mewujudkan cita-cita kolektif masyarakat menuju kemajuan, kemandirian dan kesejahteraan di tahun 2024," tegas Korinus Masneno.
Baca juga: Sebanyak 1.883 warga Kabupaten Kupang telah sembuh dari COVID-19
Korinus Masneno menambahkan, meskipun daerah ini masih dilanda pandemi COVID-19 dan bencana alam badai siklon tropis seroja namun upaya pelayanan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat terus dilaksanakan seperti dalam bidang teknologi, infrastruktur dan suprastruktur jaringan internet.
Baca juga: Pembangunan Bendungan Manikin telah menyerap anggaran 74,39 persen
Menurut dia Pemerintah Pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang membangun Base Transceiver Station (BTS) yang berfungsi sebagai perangkat penghubung signal komunikasi selular dan internet pada lokasi blankspot di wilayah pedalaman Amfoang, Fatuleu, Takari dan Amabi Oefeto yang selama ini sulit terjangkau dengan jaringan telekomunikasi.