Kupang (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Nusa Tenggara Timur Andre Koreh menyatakan pihaknya akan terus mengawal ketat pemeriksaan kesehatan terhadap atlet-atlet NTT selama berlangsungnya Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
"Sebelum bertanding, para atlet wajib dites antigen untuk memeriksa COVID-19, sehingga pada bagian ini kami akan mengawal betul untuk memastikan bahwa semua berjalan dengan benar," kata Andre di Kupang, Kamis, (9/9).
Menurut dia, sebanyak 89 atlet NTT dari 12 cabang olahraga yang akan bertanding di ajang PON saat ini berada dalam kondisi kesehatan yang prima.
Para atlet maupun ofisial, sambung dia, telah menjalani vaksinasi COVID-19 dan saat ini dalam kondisi sehat serta siap diberangkatkan ke Papua.
Kendati demikian, ia mengatakan berhubung pelaksanaan PON kali ini dalam situasi pandemi COVID-19, maka seluruh atlet akan menjalani pemeriksaan kesehatan rutin setiap sebelum bertanding.
"Saat pemeriksaan ini yang kami kawal betul nanti untuk memastikan tidak ada celah kecurangan di situ," ujar Andre.
"Kalau tiba-tiba atlet kita dinyatakan reaktif tes COVID-19 dan harus menjalani isolasi, maka dengan sendirinya tidak bisa bertanding dan pada waktunya dinyatakan gugur. Kita tidak harapkan hal seperti itu terjadi," tambahnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan pihaknya akan membawa tim kesehatan yang terdiri dari tiga atau empat orang tenaga dokter dan beberapa perawat untuk mengawal kondisi kesehatan para atlet agar dapat bertanding dengan lancar dan optimal.
Tim kesehatan ini, lanjut dia, akan dibagi untuk mendampingi atlet di beberapa lokasi pertandingan PON Papua, yaitu Jayapura, Timika dan Marauke.
"Tim kesehatan ini tidak hanya mendampingi dalam pemeriksaan COVID-19, tetapi juga menjaga kesehatan mereka (atlet), karena di Papua tidak hanya COVID-19 yang kami hindari, tetapi juga penyakit malaria," pungkas Andre.
Baca juga: Kontingen NTT diberangkatkan bertahap ke PON Papua
Baca juga: NTT targetkan tiga emas dari kriket di PON Papua
"Sebelum bertanding, para atlet wajib dites antigen untuk memeriksa COVID-19, sehingga pada bagian ini kami akan mengawal betul untuk memastikan bahwa semua berjalan dengan benar," kata Andre di Kupang, Kamis, (9/9).
Menurut dia, sebanyak 89 atlet NTT dari 12 cabang olahraga yang akan bertanding di ajang PON saat ini berada dalam kondisi kesehatan yang prima.
Para atlet maupun ofisial, sambung dia, telah menjalani vaksinasi COVID-19 dan saat ini dalam kondisi sehat serta siap diberangkatkan ke Papua.
Kendati demikian, ia mengatakan berhubung pelaksanaan PON kali ini dalam situasi pandemi COVID-19, maka seluruh atlet akan menjalani pemeriksaan kesehatan rutin setiap sebelum bertanding.
"Saat pemeriksaan ini yang kami kawal betul nanti untuk memastikan tidak ada celah kecurangan di situ," ujar Andre.
"Kalau tiba-tiba atlet kita dinyatakan reaktif tes COVID-19 dan harus menjalani isolasi, maka dengan sendirinya tidak bisa bertanding dan pada waktunya dinyatakan gugur. Kita tidak harapkan hal seperti itu terjadi," tambahnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan pihaknya akan membawa tim kesehatan yang terdiri dari tiga atau empat orang tenaga dokter dan beberapa perawat untuk mengawal kondisi kesehatan para atlet agar dapat bertanding dengan lancar dan optimal.
Tim kesehatan ini, lanjut dia, akan dibagi untuk mendampingi atlet di beberapa lokasi pertandingan PON Papua, yaitu Jayapura, Timika dan Marauke.
"Tim kesehatan ini tidak hanya mendampingi dalam pemeriksaan COVID-19, tetapi juga menjaga kesehatan mereka (atlet), karena di Papua tidak hanya COVID-19 yang kami hindari, tetapi juga penyakit malaria," pungkas Andre.
Baca juga: Kontingen NTT diberangkatkan bertahap ke PON Papua
Baca juga: NTT targetkan tiga emas dari kriket di PON Papua