Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan, berpeluang menguat terbatas seiring fokus pelaku pasar pada pertemuan bank sentral Amerika Serikat The Fed.
IHSG dibuka melemah 1,21 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.132,03. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,17 poin atau 0,14 persen ke posisi 861,27.
"Fokus pada pekan ini tertuju pada hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia dan FOMC Meeting yang akan dilaksanakan pada 20-22 September 2021. IHSG masih berpotensi menguat terbatas, bergerak pada rentang 6.097-6.170," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin, (20/9).
Bursa ekuitas AS ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan lalu tertekan kekhawatiran kenaikan pajak perusahaan, dampak varian delta COVID-19, dan jadwal kebijakan tapering The Fed.
Potensi kenaikan pajak perusahaan menjadi 26,5 persen dari 21 persen saat ini dinilai akan membebani pasar.
Sementara, kekhawatiran akan perlambatan pemulihan ekonomi akibat meluasnya varian delta di AS juga meningkat, dengan data awal sentimen konsumen Michigan tercatat di bawah ekspektasi di level 71.
Sementara, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim awal pengangguran meningkat di atas ekspektasi sebanyak 332.000 pada pekan lalu, setelah mencatat sebanyak 312.000 pada pekan sebelumnya.
Ekspektasi timeline kebijakan tapering The Fed masih menjadi fokus dan investor pun wait and see hasil FOMC Meeting yang dilaksanakan pada pekan ini.
Dari Eropa, indeks harga konsumen Zona Euro periode Agustus tercatat naik 0,4 persen (mom) atau 3 persen (yoy) Sementara, penjualan ritel Inggris tercatat flat secara tahunan dan minus 0,9 persen (mom) pada Agustus.
Baca juga: Harga emas jatuh lagi 5,3 dolar
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Hang Seng turun 607,82 poin atau 2,44 persen ke 24.312,94, dan indeks Straits Times terkoreksi 5,76 poin atau 0,19 persen ke 3.065,47.
Baca juga: IHSG terkoreksi ikuti penurunan indeks di Wall Street
IHSG dibuka melemah 1,21 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.132,03. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,17 poin atau 0,14 persen ke posisi 861,27.
"Fokus pada pekan ini tertuju pada hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia dan FOMC Meeting yang akan dilaksanakan pada 20-22 September 2021. IHSG masih berpotensi menguat terbatas, bergerak pada rentang 6.097-6.170," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin, (20/9).
Bursa ekuitas AS ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan lalu tertekan kekhawatiran kenaikan pajak perusahaan, dampak varian delta COVID-19, dan jadwal kebijakan tapering The Fed.
Potensi kenaikan pajak perusahaan menjadi 26,5 persen dari 21 persen saat ini dinilai akan membebani pasar.
Sementara, kekhawatiran akan perlambatan pemulihan ekonomi akibat meluasnya varian delta di AS juga meningkat, dengan data awal sentimen konsumen Michigan tercatat di bawah ekspektasi di level 71.
Sementara, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim awal pengangguran meningkat di atas ekspektasi sebanyak 332.000 pada pekan lalu, setelah mencatat sebanyak 312.000 pada pekan sebelumnya.
Ekspektasi timeline kebijakan tapering The Fed masih menjadi fokus dan investor pun wait and see hasil FOMC Meeting yang dilaksanakan pada pekan ini.
Dari Eropa, indeks harga konsumen Zona Euro periode Agustus tercatat naik 0,4 persen (mom) atau 3 persen (yoy) Sementara, penjualan ritel Inggris tercatat flat secara tahunan dan minus 0,9 persen (mom) pada Agustus.
Baca juga: Harga emas jatuh lagi 5,3 dolar
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Hang Seng turun 607,82 poin atau 2,44 persen ke 24.312,94, dan indeks Straits Times terkoreksi 5,76 poin atau 0,19 persen ke 3.065,47.
Baca juga: IHSG terkoreksi ikuti penurunan indeks di Wall Street