Kupang (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menilai bahwa kampung Kawa di Kabupaten Nagekeo, NTT adalah kawasan wisata baru yang dipersiapkan menjadi lokasi wisata unggulan di kabupaten itu.
"Saat ini kita lagi menyiapkan tata kelolanya di sana. Kawa ini 'The Next Rising Star' desa wisata yang mampu menarik banyak wisatawan," kata Direktur BPOLBF Shana Fatina saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Sabtu (2/10).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan upaya dari BPOLBF dalam mendorong serta mendukung promosi pariwisata Kampung Kawa yang berada di bagian barat Desa Labolewa dengan jarak tempuh kurang lebih 10 kilometer dari Desa Labolewa dan 15 km dari Kota Mbay, ibu kota Kabupaten Nagekeo,NTT.
Shana menilai dengan suasana kampung yang masih asri, kemudian mempunyai kekuatan seperti rumah adat, kehidupan masyarakatnya seperti berburu hewan, tradisi adat serta jalur tracking dan lainnya mampu menjadikan kampung Kawa jadi wisata unggulan di kabupaten itu.
Shana mengatakan bahwa pengelolaan kampung Kawa sendiri sudah lama masuk dalam target pengelolaan dari BPOLBF. Sejak 2020, BPOLBF sudah identifikasi potensi Kawa. Kemudian dilakukan perencanaan dan langkah-langkah persiapan menjadi desa wisata.
"Sebenarnya kampung Kawa ini sudah masuk radar BPOLBF sejak tahun 2020. Saat ini yang sedang ditata yakni air bersihnya," ujar dia.
Beberapa warga di Kampung Kawa, Nagekeo. ANTARA/Ho-BPOLBF
Disamping itu juga BPOLBF juga sedang lakukan penguatan kelembagaan Pokdarwis, penataan 3A dasar utamanya MCK dan air bersih, penataan konsep atraksi, kolaborasi serta kemitraan dengan instansi.
"Untuk pokdarwis sendiri baru kita bentuk sekitar dua pekan yang lalu, hal ini karena untuk pengelolaan tata kelolanya dibutuhkan anak-anak muda, namun sayang di lokasi itu tidak ada anak-anak mudanya," ujar dia.
Lebih lanjut tambah dia, Kampung Kawa sendiri sejak awal sudah masuk dalam travel pattern tematik BPOLBF dan peta desa wisata tematik.
Ia pun mengatakan bahwa ke depannya BPOLBF sendiri akan memperkenalkan kampung Kawa ke pasar lewat famtrip dan dokumentasi.
"Namun konsern utama kita sekarang adalah Pokdarwis sehingga guiding dan pengelolaan wisatanya baik," ujar dia.
Baca juga: BPOLBF siapkan akomodasi standar CHSE dukung KTT G-20
Baca juga: BPOLBF sebut aplikasi GIS permudah akses informasi DPSP
"Saat ini kita lagi menyiapkan tata kelolanya di sana. Kawa ini 'The Next Rising Star' desa wisata yang mampu menarik banyak wisatawan," kata Direktur BPOLBF Shana Fatina saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Sabtu (2/10).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan upaya dari BPOLBF dalam mendorong serta mendukung promosi pariwisata Kampung Kawa yang berada di bagian barat Desa Labolewa dengan jarak tempuh kurang lebih 10 kilometer dari Desa Labolewa dan 15 km dari Kota Mbay, ibu kota Kabupaten Nagekeo,NTT.
Shana menilai dengan suasana kampung yang masih asri, kemudian mempunyai kekuatan seperti rumah adat, kehidupan masyarakatnya seperti berburu hewan, tradisi adat serta jalur tracking dan lainnya mampu menjadikan kampung Kawa jadi wisata unggulan di kabupaten itu.
Shana mengatakan bahwa pengelolaan kampung Kawa sendiri sudah lama masuk dalam target pengelolaan dari BPOLBF. Sejak 2020, BPOLBF sudah identifikasi potensi Kawa. Kemudian dilakukan perencanaan dan langkah-langkah persiapan menjadi desa wisata.
"Sebenarnya kampung Kawa ini sudah masuk radar BPOLBF sejak tahun 2020. Saat ini yang sedang ditata yakni air bersihnya," ujar dia.
Disamping itu juga BPOLBF juga sedang lakukan penguatan kelembagaan Pokdarwis, penataan 3A dasar utamanya MCK dan air bersih, penataan konsep atraksi, kolaborasi serta kemitraan dengan instansi.
"Untuk pokdarwis sendiri baru kita bentuk sekitar dua pekan yang lalu, hal ini karena untuk pengelolaan tata kelolanya dibutuhkan anak-anak muda, namun sayang di lokasi itu tidak ada anak-anak mudanya," ujar dia.
Lebih lanjut tambah dia, Kampung Kawa sendiri sejak awal sudah masuk dalam travel pattern tematik BPOLBF dan peta desa wisata tematik.
Ia pun mengatakan bahwa ke depannya BPOLBF sendiri akan memperkenalkan kampung Kawa ke pasar lewat famtrip dan dokumentasi.
"Namun konsern utama kita sekarang adalah Pokdarwis sehingga guiding dan pengelolaan wisatanya baik," ujar dia.
Baca juga: BPOLBF siapkan akomodasi standar CHSE dukung KTT G-20
Baca juga: BPOLBF sebut aplikasi GIS permudah akses informasi DPSP