Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengajak masyarakat bersama-sama melakukan mitigasi bencana di lingkungan masing-masing untuk mencegah adanya korban jiwa jika terjadi bencana alam.

"Untuk menghadapi bencana alam ini tidak bisa pemerintah atau instansi tertentu, tetapi perlu kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat," kata Kepala BPBD Sikka M. Daeng Bakir saat dihubungi dari Kupang, Kamis, (18/11).

Hal ini disampaikan dia terkait dengan kesiapan BPBD Sikka mengantisipasi bencana alam yang bisa terjadi kapanpun di kabupaten itu, terutama saat musim hujan seperti sekarang ini.

Pemkab Sikka sudah membentuk tim penanggulangan bencana daerah, di mana di dalamnya terdapat pemerintah, BPBD, TNI, Polri, masyarakat, dan wartawan.

"Semuanya bisa bekerja sama agar selalu antisipasi bencana alam yang terjadi di daerah ini," kata dia.

Pemerintah daerah setempat juga sudah bersurat kepada camat, kepala desa, dan pihak terkait lainnya untuk selalu menyosialisasikan bahaya bencana alam.

"Jika ada bencana alam harap langsung melaporkan sehingga tim langsung turun ke lapangan untuk membantu masyarakat," kata dia

Kabupaten Sikka disebut sebagai daerah dengan resiko bencana alam yang cukup tinggi.

Secara nasional, Kabupaten Sikka berada di posisi ke-59 sebagai daerah dengan tingkat risiko bencana tinggi, sedangkan di tingkat Provinsi NTT, Kabupaten Sikka berada pada posisi pertama daerah berisiko tinggi bencana alam.

Hal ini karena kabupaten itu diapit dua gunung, yakni Gunung Rokatenda di Pulau Palue, Kecamatan Palue dan Gunung Egon di Kecamatan Waigete yang bisa membawa aliran air berupa banjir ke daerah itu.

Baca juga: BPDB NTT bantu 21,3 ton beras untuk korban Seroja di Sikka

Baca juga: BPBD Sikka bantu korban bencana angin kencang

 

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024