Kupang,  (Antara NTT) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin di Jakarta, meluncurkan hasil lomba foto bawah laut di Perairan Meko, Pulau Adonara dan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur. 

"Siang ini kita akan luncurkan hasil lomba foto bawah laut di Meko dan Tanjung Bunga di Kabupaten Flores Timur di Jakarta," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Marius Ardu Jelamu saat dihubungi dari Kupang, Senin (28/11).

Marius mengatakan, acara peluncuran tersebut dihadiri oleh Dirjen Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Anggota DPR RI, dan juga Gubernur NTT Frans Raya bersama pejabat provinsi maupun kabupaten.

"Ada puluhan foto bawah laut yang dibukukan dan akan dibagikan kepada para pemangku kepentingan untuk mempromoisikan potensi wisata bawah laut di NTT," katanya.

Hasil foto-foto bawah laut tersebut diperoleh dari perlombaan yang diadakan oleh pemerintah setempat pada Agustus 2016 lalu.

Perlombaan itu mengikutsertakan 11 peserta yang sudah terseleksi dari Negara Amerika Serikat, Singapura, Jepang, Australia dan Indonesia.

Marius mengatakan, para peserta lomba tersebut juga mempromosikan hasil karyanya melalui akun media sosial yang diikuti oleh jutaan followers.

"Lomba foto bawah laut akan diadakan setiap tahun dan ke depannya akan dilakukan untuk daerah lain yang memiliki potensi wisata bawah laut seperti Lembata, Alor, dan lainnya," katanya.

Marius mengatakan, upaya tersebut merupakan langkah pemerintah untuk terus mempromosikan berbagai destinasi wisata bahwa laut yang ada di provinsi kepulauan itu.

Menurut dia, event perlombaan foto merupakan salah satu sarana promosi yang efektif untuk memperkenalkan kekayaan wisata yang dimiliki daerah tersebut kepada dunia sehingga bisa menarik minat pengunjung untuk berdatangan dari waktu ke waktu karena melibatkan peserta dari berbagai negara.

"Lomba foto sudah jadi agenda tahunan. Tahun 2015 di Labuan Bajo, 2016 di Flores Timur, dan selanjutnya di berbagai daerah lain yang memiliki potensi bawah laut yang tidak kalah menarik," demikian Marius Ardu Jelamu. 

Pewarta : Oleh Aloysius Lewokeda
Editor : Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Copyright © ANTARA 2024