Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun El Tari Kupang, Ota Welly Jenni Thalo mengatakan, angin kencang yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) selama beberapa hari terakhir ini dipicu oleh adanya tekanan tinggi di wilayah Australia.

"Saat ini terdapat tekanan tinggi di wilayah Australia (1026 Hpa) yang berbeda signifikan dengan tekanan di Laut China Selatan (1002 Hpa)," kata Ota Welly Jenni Thalo kepada Antara di Kupang, Senin (4/6) terkait penyebab angin kencang di NTT.

Menurut dia, angin dari daerah bertekanan tinggi (Australia) bergerak menuju daerah tekanan rendah di Laut China Selatan melewati wilayah Nusa Tenggara Timur (1012 Hpa).

"Karena sifat angin bergerak dari suatu tempat bertekanan udara tinggi menuju daerah bertekanan rendah atau dari daerah yang bersuhu rendah menuju daerah bersuhu yang lebih tinggi," katanya.

Perbedaan gradien tekanan udara yang signifikan atau sangat rapat memicu terjadinya angin kencang. Angin kencang tersebut juga memicu tinggi gelombang di wilayah yang dilaluinya.

Baca juga: Gelombang tinggi akibat tekanan rendah

Dia menjelaskan, angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Kondisi ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang diterima oleh permukaan bumi.

"Saat ini posisi matahari berada di utara khatulistiwa sehingga daerah di bagian selatan memiliki suhu yang lebih rendah dibandingkan daerah di bagian utara khatulistiwa," katanya menambahkan.

Mengenai gelombang, dia mengatakan, wilayah perairan laut yang terkena dampak adalah perairan Selat Sape, Selat Sumba, perairan Selatan Sumba, perairan Selatan Kupang Pulau Rote, Laut Sawu dan Samudra Hindia Selatan NTT.

Pewarta : Bernadus Tokan
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024