BMKG: Waspadai cuaca ekstrem dampak tiga bibit siklon

id cuaca ekstrem,bibit siklon,cuaca indonesia,info cuaca terbaru,infor terbaru bmkg,berita cuaca ekstrem

BMKG: Waspadai cuaca ekstrem dampak tiga bibit siklon

Tangkapan layar video Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memberikan keterangan dalam jumpa pers secara virtual yang dipantau melalui akun YouTube Info BMKG, di Jakarta, Sabtu (1/2/2025). (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem, dampak dari munculnya tiga bibit siklon yaitu 90S, 99S, dan 96P yang dapat berpengaruh terhadap potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia.

"Dampak dari ketiga bibit siklon ini yang perlu kita waspadai bahkan siagakan, terutama bibit siklon 90P yang memicu curah hujan yang sangat deras hingga ekstrem," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers virtual terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia yang dipantau melalui laman YouTube Info BMKG, di Jakarta, Sabtu malam.

Ia menjelaskan bibit siklon tropis 90S muncul di wilayah selatan Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, bibit siklon 99S muncul di selatan Banten, sedangkan bibit siklon 96P muncul di Teluk Carpentaria di Australia atau di selatan wilayah Papua.

Kemunculan bibit siklon itu, kata dia, merupakan kondisi terbaru potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia.

Sebelumnya, terdapat beberapa fenomena yang berdampak pada cuaca ekstrem seperti pengaruh monsun atau angin dari Benua Asia dengan intensitas yang menguat bersamaan dengan La Nina yang lemah.

Selain itu, masih ada pengaruh Madden Julian Oscillation (MJO) yang semakin bergerak ke arah Indonesia bagian tengah dan juga pengaruh seruakan udara dingin dari dataran tinggi Siberia, labilitas atmosfer secara lokal, serta masih ada pengaruh gelombang ekuator Rossby dan Kelvin.

"Jadi ini (kemunculan bibit siklon tropis) 'pemain baru' istilahnya," katanya.

Dwikorita menjelaskan bahwa kemunculan bibit siklon ini patut diwaspadai terutama di wilayah Pulau Papua seperti Provinsi Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, hingga Papua Barat Daya, dan Papua Barat, yang berpeluang dilanda curah hujan yang ekstrem.

Selain itu, masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Timur terutama di wilayah Kupang dan sekitarnya serta Nusa Tenggara Barat juga perlu mewaspadai intensitas hujan yang diprediksi akan semakin meningkat.

Kemudian, sebagian wilayah di Pulau Jawa seperti Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, juga diprediksi mendapat pengaruh tidak langsung. Wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Jawa Barat, dan Jambi juga dapat mengalami peningkatan curah hujan.

Selain curah hujan, kata dia, masyarakat perlu mengantisipasi potensi dampak tidak langsung dari kemunculan bibit siklon tersebut berupa ketinggian gelombang laut yang dapat mencapai 2,5 meter hingga 4 meter yang diprediksi terjadi di Samudera Hindia, barat Bengkulu hingga Lampung.

Kemudian juga di Samudera Hindia selatan Banten hingga Nusa Tenggara Timur, juga di Laut Sawu, perairan Kupang hingga Pulau Rote, laut Maluku, laut Halmahera, dan juga di perairan utara Papua Barat Daya hingga Papua, serta Samudera Pasifik di utara Halmahera hingga Papua.

"Ini yang perlu disiagakan, tidak hanya curah hujan tinggi disertai petir, gelombang tinggi, dan juga angin kencang," katanya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG ingatkan waspadai cuaca ekstrem dampak tiga bibit siklon