Kupang (ANTARA) - Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DKKPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur melaporkan jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu terus bertambah.
"Sampai dengan siang ini jumlah kasus DBD di NTT sudah mencapai 540 kasus dan terjadi peningkatan dibandingkan pada pekan lalu," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) DKKPS NTT Agusthina Rospita di Kupang, Senin, (24/1).
Ia mengatakan pada pekan lalu, jumlah kasus DBD di NTT sebanyak 347 penderita dengan kasus tertinggi berada di kabupaten Manggarai Barat, yakni 96 penderita.
Menurut dia, saat ini Manggarai Barat tetap menjadi kabupaten dengan kasus DBD tertinggi, dengan jumlah kasus mencapai 129 penderita.
"Sementara yang meninggal dunia akibat DBD hingga saat ini mencapai dua orang, yang tersebar di Kabupaten Sikka dan Nagekeo," ujar dia.
Lebih lanjut kata dia, sampai dengan saat ini jika diurutkan Kota Kupang masih menjadi daerah dengan kasus DBD penderita terbanyak kedua, dengan jumlah kasus mencapai 112 orang dari sebelumnya hanya 63 orang.
Baca juga: Warga binaan dan petugas Lapas Waikabubak jalani pemeriksaan DBD
Sementara itu urutan ketiga berpindah dari sebelumnya Kabupaten Sikka, kini Sumba Barat Daya, dengan jumlah kasus mencapai 56 orang dari sebelumnya hanya 37 orang.
Dengan jumlah kasus DBD yang terus meningkat ini, Dinkes NTT mengimbau warga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar sehingga tak menjadi sarang jentik nyamuk.
Baca juga: Kasus DBD di Manggarai Barat tertinggi di NTT
Dinkes juga sudah membentuk juru pantau jentik nyamuk di setiap rumah, untuk memastikan bahwa tak ada tempat yang menjadi lokasi berkembang biaknya jentik nyamuk.
"Sampai dengan siang ini jumlah kasus DBD di NTT sudah mencapai 540 kasus dan terjadi peningkatan dibandingkan pada pekan lalu," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) DKKPS NTT Agusthina Rospita di Kupang, Senin, (24/1).
Ia mengatakan pada pekan lalu, jumlah kasus DBD di NTT sebanyak 347 penderita dengan kasus tertinggi berada di kabupaten Manggarai Barat, yakni 96 penderita.
Menurut dia, saat ini Manggarai Barat tetap menjadi kabupaten dengan kasus DBD tertinggi, dengan jumlah kasus mencapai 129 penderita.
"Sementara yang meninggal dunia akibat DBD hingga saat ini mencapai dua orang, yang tersebar di Kabupaten Sikka dan Nagekeo," ujar dia.
Lebih lanjut kata dia, sampai dengan saat ini jika diurutkan Kota Kupang masih menjadi daerah dengan kasus DBD penderita terbanyak kedua, dengan jumlah kasus mencapai 112 orang dari sebelumnya hanya 63 orang.
Baca juga: Warga binaan dan petugas Lapas Waikabubak jalani pemeriksaan DBD
Sementara itu urutan ketiga berpindah dari sebelumnya Kabupaten Sikka, kini Sumba Barat Daya, dengan jumlah kasus mencapai 56 orang dari sebelumnya hanya 37 orang.
Dengan jumlah kasus DBD yang terus meningkat ini, Dinkes NTT mengimbau warga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar sehingga tak menjadi sarang jentik nyamuk.
Baca juga: Kasus DBD di Manggarai Barat tertinggi di NTT
Dinkes juga sudah membentuk juru pantau jentik nyamuk di setiap rumah, untuk memastikan bahwa tak ada tempat yang menjadi lokasi berkembang biaknya jentik nyamuk.