Kupang (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Manggarai Barat melalui Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku pengedar dan pemakai narkoba jenis Sabu di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
"Pengungkapan kasus narkoba oleh Polres Manggarai Barat ini merupakan yang pertama kalinya pada tahun 2022," kata Waka Polres Manggarai Barat Kompol Eliana Papote saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Minggu (13/2).
Penangkapan terduga pelaku dipimpin langsung oleh Kasat Resnarkoba Polres Manggarai Barat AKP Ridwan bersama anggota. Terduga pelaku KF (24) asal Sambi Rampas, Manggarai Timur ditangkap pada Kamis, 10 Februari 2022 sekitar pukul 20.30 Wita.
Saat melakukannya pemeriksaan dan penggeledahan di Tempat Kejadian Perkara (TKP), petugas menemukan barang bukti (BB) berupa dua paket plastik klip bening yang berisikan serbuk putih kristal yang diduga narkotika jenis Sabu. Serbuk dibungkus dalam plastik klip besar dan disimpan dalam satu bungkusan rokok. BB tersebut tersimpan dalam tas bawaan terduga pelaku.
Polres Manggarai Barat melalui Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku pengedar dan pemakai narkoba jenis Sabu di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT pada Kamis (10/2/2022) (ANTARA/Ho-Polres Manggarai Barat)
Selain BB berupa Sabu, petugas juga mengamankan 4 buah potongan pipet sedotan warna putih, 1 buah tutupan botol air mineral yang telah dilubangi, 1 buah tabung kaca ukuran kecil, dan 1 buah pemantik api.
Selain KF, petugas juga telah menangkap satu terduga pelaku lain yakni TTJ (36) asal Labuan Bajo di Wae Nahi, Kelurahan Wae Kelambu.
Berdasarkan penjelasan dari AKP Ridwan, KF berperan sebagai kurir (pengedar), sedangkan TTJ berperan sebagai pembeli dan pemakai. Dari hasil pemeriksaan urine, terduga pelaku KF memiliki hasil negatif, sedangkan hasil tes TTJ positif.
Baca juga: Polres Mabar jelaskan kronologi ledakan tabung minyak tanah
Eliana menyebut Polres Manggarai Barat bersama BNN akan menyosialisasikan informasi terkait narkotika kepada kaum milenial, masyarakat, maupun pelaku pariwisata.
Baca juga: Pemkab Mabar apresiasi Program Menara Vokasi kembangkan SDM
Dia berharap Manggarai Barat menjadi wilayah bebas narkoba, karena masuk sebagai daerah prioritas pariwisata yang menjadi atensi nasional.
"Pengungkapan kasus narkoba oleh Polres Manggarai Barat ini merupakan yang pertama kalinya pada tahun 2022," kata Waka Polres Manggarai Barat Kompol Eliana Papote saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Minggu (13/2).
Penangkapan terduga pelaku dipimpin langsung oleh Kasat Resnarkoba Polres Manggarai Barat AKP Ridwan bersama anggota. Terduga pelaku KF (24) asal Sambi Rampas, Manggarai Timur ditangkap pada Kamis, 10 Februari 2022 sekitar pukul 20.30 Wita.
Saat melakukannya pemeriksaan dan penggeledahan di Tempat Kejadian Perkara (TKP), petugas menemukan barang bukti (BB) berupa dua paket plastik klip bening yang berisikan serbuk putih kristal yang diduga narkotika jenis Sabu. Serbuk dibungkus dalam plastik klip besar dan disimpan dalam satu bungkusan rokok. BB tersebut tersimpan dalam tas bawaan terduga pelaku.
Selain BB berupa Sabu, petugas juga mengamankan 4 buah potongan pipet sedotan warna putih, 1 buah tutupan botol air mineral yang telah dilubangi, 1 buah tabung kaca ukuran kecil, dan 1 buah pemantik api.
Selain KF, petugas juga telah menangkap satu terduga pelaku lain yakni TTJ (36) asal Labuan Bajo di Wae Nahi, Kelurahan Wae Kelambu.
Berdasarkan penjelasan dari AKP Ridwan, KF berperan sebagai kurir (pengedar), sedangkan TTJ berperan sebagai pembeli dan pemakai. Dari hasil pemeriksaan urine, terduga pelaku KF memiliki hasil negatif, sedangkan hasil tes TTJ positif.
Baca juga: Polres Mabar jelaskan kronologi ledakan tabung minyak tanah
Eliana menyebut Polres Manggarai Barat bersama BNN akan menyosialisasikan informasi terkait narkotika kepada kaum milenial, masyarakat, maupun pelaku pariwisata.
Baca juga: Pemkab Mabar apresiasi Program Menara Vokasi kembangkan SDM
Dia berharap Manggarai Barat menjadi wilayah bebas narkoba, karena masuk sebagai daerah prioritas pariwisata yang menjadi atensi nasional.