Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur mendorong warga setempat untuk melakukan kerja bakti guna membersihkan lingkungan dari sampah dan genangan air sebagai upaya mencegah terjadinya penularan kasus demam berdarah dengue (DBD).

"Salah satu hal utama dalam penanganan DBD adalah kebersihan lingkungan yang harus menjadi perhatian semua warga Kota kupang," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang Orson Genes Nawa di Kupang, Rabu, (16/2).

Ia mengatakan hal itu terkait dengan upaya Pemerintah Kota Kupang dalam mengatasi peningkatan kasus DBD.

Ia mengatakan salah satu hal utama dalam penanganan DBD adalah kebersihan lingkungan yang wajib diperhatikan karena dengan lingkungan yang bersih maka nyamuk DBD tidak mudah berkembang biak.

Dia menjelaskan munculnya kasus DBD disebabkan kebersihan lingkungan yang kurang terjaga dengan baik.

"Nyamuk akan berkembang biak apabila ada banyak tumpukan sampah yang dibiarkan apalagi dengan air hujan yang tertampung di sampah-sampah tersebut. Budaya lingkungan bersih harus dimiliki oleh semua orang sejak dini," katanya.

Baca juga: Kasus DBD meningkat sejak NTT memasuki musim hujan

Menurut dia, kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan masih kurang terlihat dari adanya tumpukan sampah tidak pada tempatnya.

"Banyak yang masih buang sampah sembarangan, padahal sudah disiapkan tempatnya. Maka hal-hal seperti ini jangan lagi terjadi sehingga bila lingkungan bersih maka masyarakat juga akan sehat," kata Orson.

Baca juga: Semakin banyak korban DBD meninggal dunia, KLB segera ditetapkan

Berdasarkan data Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, kasus DBD di Kota Kupang 208 kasus dengan satu kasus meninggal dunia.

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024