Mbay (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagekeo tengah menyiapkan beberapa kampung adat untuk mendukung acara sampingan (side event) G20 yang akan dilaksanakan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT pada Juni 2022.
"Kami siapkan Kampung Adat Tutubhada dengan akses paling gampang, persis di jalan. Ada juga Desa Wisata Ululoga di balik gunung Ebulobo," kata Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do kepada ANTARA di Mbay, Senin, (21/2).
Kampung-kampung adat tersebut memiliki berbagai potensi, baik tontonan atraksi budaya, warisan narasi, dan kaya hasil bumi seperti cengkeh, kopi, dan lainnya.
Don pun mulai memperkuat penerapan Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) di beberapa titik kampung adat, sambil memperbaiki akses jalan agar para wisatawan merasa nyaman ketika berkunjung.
Gelaran internasional di Labuan Bajo itu nantinya juga memberikan dampak bagi wilayahnya dalam peta perjalanan wisata yang akan dikunjungi oleh para tamu baik dari dalam maupun luar negeri.
Baca juga: Pemkab Nagekeo percepat pembangunan pariwisata daerah
Desa Wisata Ululoga merupakan desa wisata di Kecamatan Mauponggo, Nagekeo yang memiliki potensi wisata Kampung Pajoreja. Di kampung itu, ada potensi alam dan budaya seperti atraksi, kesenian tradisi, dan wisata trekking pendakian Gunung Ebulobo. Selain itu ada pula Air Wudhu peninggalan agama Islam dan sumber air hangat alami.
Baca juga: Pengembangan kampung Kawa diharapkan tak disusupi modernisasi
Sedangkan Kampung Adat Tutubhada berada di Kecamatan Aesesa Selatan, Nagekeo yang menawarkan keunikan kampung adat dengan ritual tinju adat (etu). Selain atraksi budaya, Tutubhada juga menyajikan pemandangan alam yang indah dengan tempat pemandian air hangat.
"Kami siapkan Kampung Adat Tutubhada dengan akses paling gampang, persis di jalan. Ada juga Desa Wisata Ululoga di balik gunung Ebulobo," kata Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do kepada ANTARA di Mbay, Senin, (21/2).
Kampung-kampung adat tersebut memiliki berbagai potensi, baik tontonan atraksi budaya, warisan narasi, dan kaya hasil bumi seperti cengkeh, kopi, dan lainnya.
Don pun mulai memperkuat penerapan Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) di beberapa titik kampung adat, sambil memperbaiki akses jalan agar para wisatawan merasa nyaman ketika berkunjung.
Gelaran internasional di Labuan Bajo itu nantinya juga memberikan dampak bagi wilayahnya dalam peta perjalanan wisata yang akan dikunjungi oleh para tamu baik dari dalam maupun luar negeri.
Baca juga: Pemkab Nagekeo percepat pembangunan pariwisata daerah
Desa Wisata Ululoga merupakan desa wisata di Kecamatan Mauponggo, Nagekeo yang memiliki potensi wisata Kampung Pajoreja. Di kampung itu, ada potensi alam dan budaya seperti atraksi, kesenian tradisi, dan wisata trekking pendakian Gunung Ebulobo. Selain itu ada pula Air Wudhu peninggalan agama Islam dan sumber air hangat alami.
Baca juga: Pengembangan kampung Kawa diharapkan tak disusupi modernisasi
Sedangkan Kampung Adat Tutubhada berada di Kecamatan Aesesa Selatan, Nagekeo yang menawarkan keunikan kampung adat dengan ritual tinju adat (etu). Selain atraksi budaya, Tutubhada juga menyajikan pemandangan alam yang indah dengan tempat pemandian air hangat.