Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur menyebutkan 94 warga Kelurahan Merdeka, Kecamatan Kupang Timur mengungsi ke Gereja Rehobot Oelio setelah banjir mengenangi rumah mereka.

"Warga yang terdampak banjir di Kelurahan Merdeka terdapat 30 KK (Kepala Keluarga) atau 94 jiwa mengungsi ke Gereja Rehobot Oelio setelah rumah mereka terendam banjir," kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kupang Elfrid V. Sane di Kupang, Sabtu, (26/2).

Ia mengatakan luapan air dari kawasan irigasi persawahan Oelio dengan debit yang cukup besar mengenangi pemukiman warga di RT15 dan RT16 Kelurahan Mereka.

Dia menjelaskan volume air yang cukup besar lalu mengenangi seluruh rumah warga, sehingga mereka, termasuk anak-anak dan para lansia, mengungsi.

Pemerintah Kabupaten Kupang telah membuka satu dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para korban bencana alam yang mengungsi ke Gereja Rehobot Oelio itu.

"Pemerintah juga telah mendistribusikan sejumlah bantuan bagi kebutuhan pengungsi, seperti tikar dan kasur untuk tidur selama berada di lokasi pengungsian," katanya.

Pemerintah Kabupaten Kupang juga telah membuka posko kesehatan di lokasi pengungsian untuk mengantisipasi apabila terdapat warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Baca juga: BMKG: Waspadai dampak Siklon Tropis Anika di NTT

Baca juga: Hujan deras menyebabkan banjir di wilayah Kota Kupang

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024