Kupang (ANTARA) - Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur (NTT) Abed Frans mengatakan pihaknya optimistis pelonggaran perjalanan melalui kebijakan pencabutan syarat tes COVID-19 bagi pelaku perjalanan akan mempercepat pemulihan pariwisata.
"Sektor pariwisata akan bangkit lebih cepat dengan kebijakan pencabutan syarat tes COVI-19 ini karena wisatawan bisa kembali berwisata dengan mudah dan biaya perjalanan yang normal," katanya ketika dihubungi di Kupang, Selasa, (8/3).
Ia mengatakan hal itu menanggapi kebijakan Pemerintah mencabut kebijakan pemberlakuan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dan tes usap antigen COVID-19 untuk pelaku perjalanan dalam negeri.
Pemerintah membebaskan pelaku perjalanan yang telah menerima vaksin COVID-19 minimal dua kali dari tes COVID-19 sebagai syarat perjalanan.
Abed Frans mengatakan dengan adanya kebijakan ini dapat mendongkrak kunjungan wisatawan Tanah Air secara signifikan termasuk ke Nusa Tenggara Timur.
Ia menyebutkan berdasarkan informasi dari rekan-rekan operator tur di Bali menyatakan bahwa pada hari pertama pemberlakuan kebijakan ini jumlah kedatangan melalui transportasi udara di Bali meningkat tajam hingga lebih dari 140 persen.
"NTT sebagai bagian dari daerah tujuan wisata unggulan di Tanah Air selanjutnya juga akan mengalami peningkatan kunjungan wisatawan dengan adanya kebijakan yang melonggarkan perjalanan ini," katanya.
Baca juga: Dirut BPOLBF : Penghapusan PCR-antigen dorong kemudahan berwisata
Lebih lanjut Abed Frans mengatakan dari sisi pencegahan penyebaran COVID-19, masyarakat termasuk wisatawan tentunya sudah banyak belajar dari pandemi ini dan memahami apa dan bagaimana untuk menjaga agar tetap sehat baik diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
Begitu pula sudah banyak masyarakat yang mengerti akan pentingnya vaksinasi lengkap. Setiap pemerintah daerah pun, kata dia tentunya sudah meningkatkan segala persiapan untuk menghadapi hal-hal yang terburuk.
Baca juga: Pemprov NTT imbau pelaku perjalanan tetap taat prokes
"Oleh sebab itu saya merasa memang sudah saatnya kita berani keluar dan hidup berdampingan dengan penyakit apapun," katanya.
"Sektor pariwisata akan bangkit lebih cepat dengan kebijakan pencabutan syarat tes COVI-19 ini karena wisatawan bisa kembali berwisata dengan mudah dan biaya perjalanan yang normal," katanya ketika dihubungi di Kupang, Selasa, (8/3).
Ia mengatakan hal itu menanggapi kebijakan Pemerintah mencabut kebijakan pemberlakuan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dan tes usap antigen COVID-19 untuk pelaku perjalanan dalam negeri.
Pemerintah membebaskan pelaku perjalanan yang telah menerima vaksin COVID-19 minimal dua kali dari tes COVID-19 sebagai syarat perjalanan.
Abed Frans mengatakan dengan adanya kebijakan ini dapat mendongkrak kunjungan wisatawan Tanah Air secara signifikan termasuk ke Nusa Tenggara Timur.
Ia menyebutkan berdasarkan informasi dari rekan-rekan operator tur di Bali menyatakan bahwa pada hari pertama pemberlakuan kebijakan ini jumlah kedatangan melalui transportasi udara di Bali meningkat tajam hingga lebih dari 140 persen.
"NTT sebagai bagian dari daerah tujuan wisata unggulan di Tanah Air selanjutnya juga akan mengalami peningkatan kunjungan wisatawan dengan adanya kebijakan yang melonggarkan perjalanan ini," katanya.
Baca juga: Dirut BPOLBF : Penghapusan PCR-antigen dorong kemudahan berwisata
Lebih lanjut Abed Frans mengatakan dari sisi pencegahan penyebaran COVID-19, masyarakat termasuk wisatawan tentunya sudah banyak belajar dari pandemi ini dan memahami apa dan bagaimana untuk menjaga agar tetap sehat baik diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
Begitu pula sudah banyak masyarakat yang mengerti akan pentingnya vaksinasi lengkap. Setiap pemerintah daerah pun, kata dia tentunya sudah meningkatkan segala persiapan untuk menghadapi hal-hal yang terburuk.
Baca juga: Pemprov NTT imbau pelaku perjalanan tetap taat prokes
"Oleh sebab itu saya merasa memang sudah saatnya kita berani keluar dan hidup berdampingan dengan penyakit apapun," katanya.